Tali Lift Putus di Ubud

Mendiang Aries Setiawan Minta Dikremasi bersama Kacamata dan Arloji

Ratusan masyarakat mengiringi kremasi I Wayan Aries Setiawan di setra/kuburan Desa Adat Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 8 September 2023.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Prosesi pengabenan I Wayan Aries Setiawan di setra/kuburan Desa Adat Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 8 September 2023. Ia merupakan salah satu korban lift jatuh di Ayu Terra Resort, Kedewatan, Ubud. 

Mendiang Aries Setiawan Minta Dikremasi bersama Kacamata dan Arloji

 

 


TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ratusan masyarakat mengiringi kremasi I Wayan Aries Setiawan di setra/kuburan Desa Adat Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 8 September 2023.

Mereka merupakan teman-teman dekat Aries, yang merupakan satu dari lima korban lift maut Ayu Terra Resort yang berlokasi di Desa Kedewatan, Ubud.


Dalam upacara pengabenan Aries, jenazah diiringi oleh petulangan singa berwarna merah berisikan sayap.

Baca juga: TERKINI: Jalur Simpang Empat Lodtunduh Dialihkan, Rangkaian Ngaben Korban Lift Ayu Terra Resort Ubud

Hewan mitologi tersebut sebagai sarana kremasi jenazah Aries saat di kuburan.

Selain singa merah, juga ada padma, yang digunakan untuk membawa jenazah mendiang sampai ke kuburan.


Prosesi iring-iringan tersebut berangkat dari rumah mendiang di Banjar Abiansemal hingga ke kuburan, berjarak sekitar dua kilometer.

Baca juga: Ahli K3 Soroti Tali Lift Putus di Ayu Terra Resort Ubud, Sebut Risiko Putus Hampir 0, Ini Alasannya

Iringan berangkat sekitar pukul 12.00 Wita.

Meskipun saat itu sinar matahari bersinar sangat terik, namun semua orang tetap semangat dalam mengantarkan jenazah Aries ke tempat terakhirnya.


Selama perjalanan menuju kuburan, teman-teman mendiang memainkan gamelan baleganjur.

Di mana satu barung gamelan itu dimainkan oleh pemuda dua banjar, yakni, Banjar Abiansemal dan Banjar Tengah.

Baca juga: Jenazah I Wayan Aries Setiawan, Korban Lift Maut Ayu Terra Ubud Sudah Dimandikan, akan Diaben Besok


Oleh karena iring-iringan ini melintasi jalan raya, sehingga pengendara di Jalan Raya Lodtunduh dari arah Sukawati dan arah Pengosekan pun dialihkan jalurnya oleh polisi dan pecalang setempat.

Hingga iring-iringan tiba di kuburan, situasi berjalan kondusif.


Menariknya, ketika jenazah hendak dikremasi, dalam pengeras suara terdengar seorang yang mengurusi kremasi tersebut meminta kecamata hitam.

Baca juga: TRAGEDI Lift Maut! Tali Sling Semula 3 Jadi 1, Sebut Permintaan Owner, Pengacara Ayu Terra Bantah!


Jero Bendesa Lodtunduh, I Made Karya, yang juga kakek dari mendiang Aries menjelaskan, ketika pihak keluarga menggelar ritual 'meluasan' atau berinteraksi dengan Aries melalui media orang pintar, mendiang meminta supaya saat dikremasi, ia dikeremasi bersama arloji, kacamata hitam dan sebuah foto selfie terakhirnya di Ayu Terra Resort.


"Cucu saya sebelum meninggal punya arloji baru, kacamata hitam. Dia minta saat dibakar, supaya bersama arloji, kacamata hitam dan foto terakhirnya."

Baca juga: Belum Ada tersangka, Polisi Tunggu Hasil Olah TKP & Labfor Putusnya Tali Lift Ayu Terra Resort Ubud

"Fotonya banyak, tapi yang diminta itu foto terakhirnya di tempatnya bekerja. Foto pakai udeng," ujar Jero Made Karya, yang juga berstatus jero mangku tersebut. 


Jero Made Karya menjelaskan terkait prosesi pengabenan ini. Kata beliau, secara turun-temurun, keluarganya memang menggelar upacara pengabenan sawaprateka atau pengabenan tingkat utama.

Karena itu, setelah kremasi selesai, akan dilanjutkan dengan prosesi lain. 

Baca juga: Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Cok Ace Usulkan Polda Bali Sertifikasi Keamanan Hotel


"Kami gelar pengabenan sawapreteka. Karena leluhur saya dari dulu memang menggunakan upacara ngewangun atau tingkat utama. Diharuskan kita sekali ambil."

"Dari pembakaran jenazah sampai nganyut. Makanya nanti malam, sebelum jam 12 malam supaya sudah ke laut membawa abu jenazah," ujarnya. 


Mewakili pihak keluarga, Jero Made Karya mengucapkan terima kasih pada pihak yang selama ini memberikan perhatian pada mendiang.

Baca juga: Polda Bali Akan Reka Ulang di Ayu Terra Resort Ubud, Roda Rem Lift Tak Berfungsi, Gelar Pecaruan

"Saya mengaturkan banyak terima kasih pada teman mendiang, krama adat dan semua yang sudah datang melayat ke rumah hingga prosesi pengabenan berakhir."

"Cuma terima kasih yang bisa saya ucapkan. Mudah-mudahan cucu saya mendapat tempat sesuai dengan karmanya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.


Jero Made Karya mengatakan, sampai saat ini sebenarnya ia belum bisa menerima kepergian cucunya. Sebab sebelum berpulang, cucunya dalam kondisi sangat sehat.

Baca juga: Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Polda Bali Sebut Roda Rem Tidak Berfungsi dengan Baik

Terlebih lagi, saat kepulangannya tersebut, tidak ada firasat sama sekali. 


"Tidak ada tanda apa, makanya keluarga syok. Klo ada mimpi, misalnya mimpi begini atau begitu kan kita bisa berpikir."

"Saat itu kondisi cucu saya sedang bagus-bagusnya, sedang fit. Mudah-mudahan setelah diupacarai, dan almarhum sudah menjadi Dewa Hyang, supaya saya bisa mengikhlaskan," ujarnya.

Baca juga: Polisi Periksa Semua Lift di Ubud, Buntut Kasus Lift Ayu Terra Resort Telan 5 Korban Tewas


Warga Padangtegal Ubud, I Made Mertayasa, yang merupakan salah satu sahabat mendiang mengatakan, di hari terakhir ini, ia datang bersama sekaa seni untuk bermain baleganjur.

Seniman yang tergabung dalam permainan tersebut, merupakan teman-teman mendiang semasa hidupnya.

Sebab kata Mertayasa, semasa hidupnya, mendiang aktif dalam kesenian gamelan.


"Mendiang biasanya jadi tukang kendang, tapi dia bisa pegang semua alat musik. Reong, dan sebagainya. Karena semasa hidupnya memang aktif bermain gamelan," ujarnya.


Kentung sapaannya, mengatakan sosok Aries merupakan pemuda yang mudah bergaul. Karena itu, ia dan teman-teman lainnya merasa sangat kehilangan.

"Saya sebagai teman sudah seperti adik kakak. Dia sangat baik, banyak memiliki teman, komunikasi bagus. Gamelan yang kami mainkan ini, khusus kami persembahkan untuk Aries," ujarnya. (*)
 
 

 

 

Berita lainnya di Aries Setiawan
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved