Tali Lift Putus di Ubud
Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Polisi Belum Tetapkan Tersangka, Ini Kata Ahli K3 Lift
Selain itu petugas yang melakukan maintenance, juga harus betul-betul memiliki kemampuan pada bidang lift. Ini yang harus diperhatikan.
Sementara itu, Pengamat Tata Kota yang juga Guru Besar fakultas Teknik, Prof Rumawan Salain sangat menyayangkan kejadian ini. Ia mempertanyakan lift berasal dari pabrik mana. Bagaimana spek, dimensi dan ukurannya. Berapa banyak kawat sling.
Menurutnya, ini peringatan bagi pelaku usaha yang menyediakan fasilitas serupa semoga tidak terjadi lagi karena memengaruhi citra Bali. Selain itu yang menjadi sorotan resort yang ada dekat dengan tebing dan juga sungai. Seharusnya dibuat sempadan tidak boleh memanfaatkan sungai karena itu milik publik.
"Sempadan dihitung apakah ke dalam apakah lebar sesuai fungsi. Kalau sekarang fungsi memanfaatkan teknologi wilayah publik dipakai UMKM tidak jadi milik privat. Kalau ini memang ada semestinya seperti model, terminal, tidak penuh sampai ke bawah. Siapa yang punya tanah dipakai," katanya.
Di samping juga diperhatikan dengan keyakinan adat Bali. Karena adanya sungai dan jurang ada karang suwung yaitu penunggu setempat yang harus dihormati. “Saya tidak mengatakan pelanggaran kalau itu ada di tebing pinggiran. Tebing dimanfaatkan turun ke bawah menikmati sesuatu di bawah apakah air. Kalau itu pertanyaannya kok wilayah sempadan sungai dan tebing dimanfaatkan siapa memberikan izin pemanfaatan," katanya. (sar)

Belum Ada Tersangka Lift Maut, Polisi Periksa Owner Ayu Terra Resort Senin Ini
GIANYAR, TRIBUN BALI - Polisi belum menentukan siapa pihak yang bertanggung jawab, terdapat putusnya tali sling lift Ayu Terra Resort di Desa Kedewatan, Ubud, yang menewaskan lima orang pekerjanya. Sebab masih ada berbagai proses yang harus dilalui untuk menentukan hal tersebut. Satreskrim Polres Gianyar yang menangani persoalan ini tidak mau menduga-duga dalam menetapkan tersangka.
Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seno Wimoko, Kamis (7/9) mengatakan, untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, dibutuhkan proses yang betul-betul matang. Mulai dari pemeriksaan saksi-saksi di TKP, pemeriksaan saksi ahli dan hasil olah TKP dan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri.
"Sejauh ini belum ada tersangka, masih terlalu dini. Kita masih menunggu hasil olah TKP dan pemeriksaan dari laboratorium forensik, serta pemeriksaan saksi ahli terkait kelayakan lift inclinator tersebut," ujar AKP Ario Seno.
Pihak yang bertanggung jawab dalam kasus ini akan ditentukan dari mengkonfrontasikan hasil pemeriksaan para saksi di TKP, saksi ahli, hasil olah TKP dan hasil dari labfor. "Setelah ada hasil, barulah kita gelarkan kasus tersebut untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Peristiwa tewasnya lima pekerja Ayu Terra Resort sudah tujuh hari, namun Polres Gianyar masih belum memeriksa owner resort itu. Kapolres Gianyar, AKBP I Ketut Widiada, Kamis (7/9) mengatakan, penyelidikan saat ini masih dilakukan pada para saksi-saksi, mulai dari pegawai Ayu Terra Resort maupun vendor dan teknisi lift. Nantinya akan dilanjutkan pemeriksaan saksi ahli.
"Kita sudah layangkan surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan Fakultas Teknik Universitas Udayana sebagai saksi ahli. Sementara kita baru bersurat, nanti pemeriksaannya sekitar dua hari nanti," ujar Kapolres.
Sementara untuk pemeriksaan owner, AKBP Widiada telah menjadwalkan, Senin (11/9). Dia menjelaskan, pihaknya belum memeriksa owner karena yang bersangkutan masih mengurus asuransi para korban jiwa.
Di tempat lain, jenazah I Wayan Aries Setiawan telah diupacarai di rumahnya di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Ubud. Mendiang Aries, menjadi korban terakhir, dari lima korban, yang kemarin belum dikebumikan.
Pada Kamis (7/9) pagi, pihak keluarga menggelar upacara prosesi pemandian jenazah. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi upacara ala Hindu lainnya. Dan, pada Jumat (8/9), jenazah Aries akan dikremasi sesuai prosesi Upacara Ngaben. Lokasinya di setra/kuburan Desa Adat Lodtunduh.
Kakek mendiang, I Kadek Jaya mengatakan, prosesi pengabenan menggunakan petulangan berupa singa merah. Sebab, kata dia, Aries merupakan keturunan dari krama inti di Desa Lodtunduh. "Petulangan singa merah, sudah dari turun temurun. Karena keluarga kami pengelingsir di jagad Lodtunduh, bahkan sebelum adanya puri," ujar Jaya.
Dikatakannya, pada Jumat (8/9), prosesinya cukup padat, mulai dari ngaben, dilanjutkan dengan nganyut, nyekah, lalu meajar-ajar ke Goa Lawah. Prosesi tersebut, kata dia, selain dibantu oleh sanak keluarga, juga dibantu oleh krama adat. "Yang ikut sanak keluarga, banjar adat dan teman-teman dekat," ujarnya. (weg)
Ayu Terra Resort Ubud
tragedi lift maut
tali lift putus
Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja
DPRD
Denpasar
safety first
Kontraktor Lift Ayu Terra Resort Ubud Bali Kecewa, Mujiana Divonis 1 tahun 6 bulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Owner Ayu Terra Resort Bali Vincent Juwono di Sidang Hari Ini |
![]() |
---|
Alat Pendeteksi Owner Ayu Terra Ubud Terkoneksi Internet, Dipantau Kejari Gianyar dan Kejati Bali |
![]() |
---|
Berita Bali Terkini: Bos Ayuterra Jadi Tahanan Rumah, Ini Respon Keluarga Korban Lift Maut Gianyar |
![]() |
---|
UPDATE: Owner Ayu Terra Ubud Dipasangi Alat Pendeteksi dan Diawasi JPU, Tersangka Jadi Tahanan Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.