Rebo Wekasan
Dianggap Hari Tersial Sepanjang Tahun, Inilah Sejarah Rebo Wekasan, Tersedia 3 Versi Cerita
Simaklah berikut ini sejarah dari tradisi Rebo Wekasan yang konon katanya disebut-sebut sebagai hari tersial sepanjang tahun.
Untuk membuktikan kemampuan tersebut, Sri Sultan HB I mengutus empat prajurit untuk membawa Mbah Kiai Faqih menghadap ke keraton.
Ternyata, ilmu Mbah Kiai terbukti dan mendapat sanjungan. Sepeninggal Mbah Kiai Faqih, masyarakat pun meyakini bahwa mandi di pertempuran Kali Opak dan Kali Gajahwong dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan mendatangkan berkah.
Baca juga: Disbud Denpasar Gelar Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja, Peserta 24 Pasang
Versi Kedua
upacara Rebo Wekasan tak lepas dari Sultan Agung, penguasa Mataram yang dulu pernah memiliki keraton di Pleret.
Upacara adat ini mulai diselenggarakan sekitar 1600. Kala itu, Mataram terjangkit pagebluk atau wabah penyakit.
Kemudian, diadakanlah ritual untuk menolak bala pagebluk. Ritual tersebut dilaksanakan oleh Kiai Welit, dengan membuat tolak bala berwujud rajah bertuliskan basmalah dalam aksara arab sebanyak 124 baris.
Rajah tersebut dibungkus dengan kain mori putih dan dimasukkan ke dalam air, kemudian diminumkan pada orang yang sakit.
Lantaran khawatir air tak cukup, akhirnya Sultan Agung memerintahkan agar air dengan rajah sisa rajah tersebut dituangkan ke dalam Kali Opak dan Gajahwong.
Versi Ketiga
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Yogyakarta, bulan Safar dianggap sebagai bulan malapetaka atau bahaya.
Untuk itu, masyarakat zaman dahulu berusaha menolaknya dengan meminta bantuan kepada orang atau Kiai yang dianggap lebih mumpuni.
Kiai Welit, saat itu, diminta membuat tolak bala berbentuk rajah yang dimasukkan ke dalam air untuk mandi agar terhindar dari bahaya.
Karena semakin banyak orang yang meminta, Kiai Welit pun menemukan cara baru, yakni dengan memasang rajah diKali Opak dan Kali Gajahwong. Dengan begitu, masyarakat cukup mengambil air atau mandi di kali tanpa mendatangi Kiai Welit.
Asal Mula Rebo Wekasan
Dikutip dari Kompas.com, tradisi Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.