Jalan Jebol di Tegallalang
Penyebab Utama Jalan Cebok-Tegalalang Jebol, Pengikisan Tanah Perparah Pondasi Jalan
Kepala Badan Bina Marga Dinas PU, Made Gede Astawiguna mengungkapkan penyebab jebolnya jalan penghubung Cebok-Tegalalang
Penulis: Ngurah Adi Kusuma | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Badan Bina Marga Dinas PU, Made Gede Astawiguna mengungkapkan penyebab jebolnya jalan penghubung Cebok-Tegalalang.
Made Gede Astawiguna mengungkapkan bahwa penyebab utama jebolnya jalan adalah adanya pengikisan air tepat di bawah jalan.
Kepala Badan Bina Marga Dinas PU ini menjelaskan bawah di bawah jalan yang jebol memang ada saluran air sehingga menjadi penyebab utama pengikisan tanah tersebut.
Pengikisan oleh air hujan juga dinilai menjadi faktor utama apalagi pada awal tahun 2024, Provinsi Bali mengalami curah hujan yang tinggi.
Baca juga: Jalan Jebol Cebok-Tegallalang Rawan Longsor Susulan, Dinas Bina Marga Peringatkan Warga Menjauh
Hal ini memperparah keadaan sebelumnya yang memang sudah terkikis dari 2 tahu lalu.
Salah satu warga Desa Cebok Kedisan, Bapak Sama mengungkapkan kronologi jebolnya jalan penghubung antara Desa Kedisan dan Desa Tegallalang.
Menurut Bapak Sama, kejadian terjadi pada pukul 23.15 WITA namun sebelumnya, dirinya mengaku sudah mendengar adanya dentuman-dentuman kecil dari dalam tanah.
Dia menceritakan bahwa jauh sebelum jebolnya jalan penghubung, dirinya dan banyak warga sekitar mendengar seberi adanya suara tanah jatuh dari bawah.
Hal tersebut karena di bawah area persawahan ada sebuah gua yang dijadikan saluran air oleh warga sekitar.
Bapak Sama menjelaskan bahwa dirinya sempat melewati jalan tersebut pada pukul 22.00 WITA.

Dia bersama rekannya berjalan melewati jalan tersebut namun tak melihat dan merasakan adanya kejanggalan.
Namun mendekati pukul 23.00, dirinya mendengar seperti ada pasir dalam jumlah besar yang terjauh.
“sekitar jam 11 malam, saya dengar ada yang jatuh seperti suara pasir yang berjatuhan,”
“Lantas pada jam 11.15, suara besar terdengar sehingga membuat banyak orang terbangun dan melihat lokasi kejadian,” ungkap Bapak Sama.
Dia juga mengungkapkan bahwa tepat di bawah jalan ada saluran air, namun karena tertimbun tanah, sehingga air dialihkan ke jalur lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.