Berita Buleleng

Kemenko Buat Demplot Cabai dan Bawang di Buleleng, Kerjasama Dengan Paskomnas Serap Produk Petani

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI membuat demplot cabai dan bawang di Bali

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti (paling kiri) saat memanen hasil demplot bawang merah di Desa Bila, Rabu 13 September 2023 - Kemenko Buat Demplot Cabai dan Bawang di Buleleng, Kerjasama Dengan Paskomnas Serap Produk Petani 

Di Kubutambahan ada sekitar 150 hektar serta Gerokgak.

Namun khusus di daerah Gerokgak, petani memilih untuk menanamnya berdasarkan musim.

Dengan adanya program ini, pihaknya pun berharap para petani dapat menanam tanaman pemicu inflasi setiap saat tersebar di beberapa kecamatan.

Sehingga pasokannya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Buleleng.

"Produksi cabai dan bawang cukup sebenarnya. Di Pasar Anyar dan Banyuasri kurang lebih kebutuhannya 300 hingga 500 kilo per hari. Kalau kurang, melalui kegiatan ini maka bisa dikerjasamakan dengan Paskomnas agar pasokannya bisa disediakan dari daerah lain," jelasnya.

Sementara Kelian Subak Lanyahan Desa Bila, Ketut Wirasa mengatakan, selama ini sebagian besar anggota subak memang fokus pada penanaman padi dan palawija.

Sementara untuk cabai dan bawang merah hanya ditanam di saat-saat tertentu untuk menambah penghasilan.

Bahkan ditanam menggunakan sistem tumpang sari, di mana petani biasanya menanam cabai atau bawang merah di sela-sela kebun durian.

Hal ini disebabkan lantaran harga cabai dan bawang merah kerap anjlok.

Wirasa menyebut harga cabai hasil produksi pertaniannya pernah tembus diangka Rp 3.000 per kilogram.

Padahal penjualannya dilakukan tidak melalui pengepul, melainkan langsung ke pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Kecamatan Kubutambahan.

"Harganya sering anjlok, makanya petani agak malas menanam cabai atau bawang. Di Subak Lanyahan ini petani lebih semangat menanam padi. Dalam setahun rata-rata bisa dua kali panen padi. Setelah melihat demplot dan program ini, kami akan coba imbau petani untuk ikut budidaya cabai dan bawang ini," tandasnya. (rtu)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved