Berita Tabanan

Warga Banjar Gulingan Belum Dapat Kejelasan Lagi Soal Pembangunan Tol

Warga Banjar Gulingan Belum Dapat Kejelasan Lagi Pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
Pemprov Bali
Megaproyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk telah resmi dimulai, Sabtu 10 September 2022.  Hal ini menjadi angin segar, bagi warga dan penikmat perjalanan rute Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya. Terutama mereka yang berasal dari Jembrana, dan bekerja di wilayah Kota Denpasar serta Badung atau sekitarnya. Waktu tempuh dan waktu yang diperlukan akan jauh lebih efisien, jika melalui Tol Mengwi-Gilimanuk ini jika dibandingkan melewati jalur lama non-tol yang ada saat ini. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Titik yang akan dilintasi terkait rencana pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi dipertanyakan Koordinator aksi warga Banjar Gulingan, Nyoman Agus Suryawan.

Menurut perwakilan warga dari banjar Gulingan, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat ini, rencana pembangunan tol tersebut belum menemui kejelasan terkait dimana titik yang akan dilintasi.

Agus Suryawan menyatakan, sekitar akhir Agustus 2023 lalu, ia sudah dipanggil untuk kali kedua oleh Mantan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Dikatakan bahwa bulan September tender dan semua prosesnya itu dipercepat.

“Intinya seperti itu pas akhir Agustus kemarin. Terus sampai sekarang belum ada kejelasan lagi. Karena Pak Koster juga sudah tidak menjabat lagi,” ucapnya, Jumat 15 September 2023.

Dijelaskannya, bahwa seusai memasang spanduk pertama dahulu memang ada beberapa orang yang menghubunginya secara pribadi.

Dan akan bertanya lebih luas nantinya Kementrian PUPR dan Presiden RI Joko Widodo.

Dan di wilayahnya sempat ada kepala desa terdampak sempat bertemu dan akan membuat forum kepala desa terdampak untuk mencoba menanyakan ke Presiden dan Kementrian PUPR.

“Namun kelanjutan proses belum tahu. Proses lebih jauh belum tahu. Dan saat ini kami hanya bisa pasrah saja. Mau bertanya ke Gubernur sudah PJ. Dan nanti ke Kementrian PUPR sudah difasilitasi oleh forum Perbekel (kepala desa) terdampak tol se Bali itu. Jadi menunggu seperti apanya nanti ke mereka,” ungkapnya.

Baca juga: Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai Bagikan Ratusan Buku Bacaan dan Alat Tulis 


Pihaknya mengaku, poin utamanya ialah kejelasan dimana patok tersebut.

Alasan utamanya, ialah terakit dengan sertifikat mereka yang saat ini tidak dapat dijadikan agunan.

Ketika berlarut-larut maka dampaknya tidak bisa diagunkan itu tadi.

“Kalau prosesnya cepat kami tidak apa-apa. Tapi ini sudah berlarut-larut (lama). Kami intinya minta kejelasan itu tadi,” paparnya.

Sebelumnya, warga Banjar Gulingan Desa Antosari memasang spanduk menyangkut protes kejelasan patok tol di areal persawahan jalan Antosari-Pupuan, yang akan terkena trabasan tol.

Pada dasarnya warga mendukung program Pemerintah Pusat dan Provinsi Bali itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved