Berita Bali

Bali Urutan Ketiga Kasus Bunuh Diri di Indonesia, BISA Helpline Hadir Beri Dukungan Krisis Mental

Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah dengan angka bunuh diri terbanyak di Indonesia pada semester pertama tahun 2023. 

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Jumpa Pers peluncuran saluran pencegahan bunuh diri pertama di Indonesia, BISA Helpline di Sekretariat Bali Bersama Bisa, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Minggu 17 September 2023 sore. 


"Sepanjang pengalaman memberikan layanan selama satu tahun, terdapat lebih dari 1.900 pengguna per hari yang mengakses LISA Helpline," papar Bimbim


Pada kesempatan yang sama, Ketua Seksi Psikiatri Komunitas, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Gina Anindyajati SpKJ, menyampaikan, bahwa kebutuhan tersebut direspons dengan sistem baru berbasis teknologi yang lebih efisien dan jumlah serta kapasitas relawan yang mumpuni. 


Hal itu efektif untuk pencegahan bunuh diri yang bebas diskriminasi dan inklusif bagi semua yang membutuhkan bantuan, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.


"Kini layanan helpline telah hadir kembali dengan nama BISA Helpline, yang bertujuan untuk menyediakan dukungan layanan krisis mental dan emosional," kata Gina yang juga Koordinator Modul Pelatihan BISA Helpline.


Untuk mencapai tujuan tersebut, BISA Helpline bermitra dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) melatih para relawan agar memiliki kapasitas untuk menolong seraya menjaga kesejahteraan dirinya. 


BISA Helpline memiliki 12 operator sejak 28 Juni 2023 dan diintegrasikan dengan LISA lama sejak 1 September 2023 dengan total saat ini sudah ada sekitar 9000-an chat dan 200-an panggilan telpon yang masuk mencakup caller yang mengakses dari website dan nomor WhatsApp.


Pelatihan diselenggarakan secara hybrid dalam dua bahasa, sesuai kebutuhan pengguna BISA Helpline. 


Pelatihan berlangsung sebanyak tiga sesi yang dimulai pada 20 Agustus 2023 lalu hingga saat ini. 


"Dalam pelatihan tersebut, selain mempelajari teori, juga dilakukan sesi praktik dan penugasan agar semakin mengasah keterampilan para relawan untuk membantu di saat krisis," paparnya. 


Ketua Pelatihan Volunteer BISA Helpline dr I Gde Yudhi Kurniawan SpKJ menuturkan, materi yang diberikan meliputi pengenalan upaya pencegahan bunuh diri, teknik komunikasi, metode intervensi pencegahan bunuh diri, dukungan psikososial untuk para relawan, serta kebijakan dan prosedur BISA Helpline.


"BISA Helpline memiliki visi untuk mencegah peningkatan keinginan untuk bunuh diri, menciptakan sistem yang dapat diadopsi di seluruh dunia berupa para relawan dapat menawarkan dukungan kepada orang-orang di negara pilihan mereka dan untuk mematahkan stigma serta memberdayakan komunitas yang terdiskriminasi dan terpinggirkan," jabarnya. 


Ketua PDSKJI cabang Denpasar, dr I Gusti Rai Putra Wiguna SpKJ menambahkan, bunuh diri masih menjadi masalah senyap di Indonesia. 


Menurut Kemenkes perilaku bunuh diri terkait gangguan kejiwaan salah satunya adalah depresi misalnya merasa tidak berguna, tidak ada harapan atau putus asa. 


"Insiden bunuh diri kemungkinan besar jauh lebih tinggi dari data resmi, menurut penelitian terbaru, stigma seputar masalah kesehatan jiwa dan kelemahan sistem pendataan dianggap menjadi penyebab utamanya," kata dia. 


Dipaparkannya sesuai data Polri, kasus bunuh diri paling banyak ditemukan di kawasan permukiman atau perumahan, yakni sebanyak 445 kasus, kemudian di perkebunan 59 kasus, dan perkantoran 6 kasus. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved