Berita Bali
Fenomena Bocil Bersepeda Listrik di Jalan Raya Bali, Bahayakan Keselamatan Tapi Tidak Bisa Ditindak
Fenomena para bocil mengendarai sepeda listrik pun kerap ditemukan belakangan ini. Bahkan tak sedikit yang mengendarainya di jalan raya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sepeda listrik, kendaraan roda dua yang digerakkan dengan listrik, saat ini banyak dijumpai di jalanan.
Tak hanya di jalanan kota-kota besar seperti Denpasar, bahkan sudah sampai di daerah-daerah lain di Bali.
Modelnya yang mirip sepeda biasa, ringan, dan tanpa perlu dikayuh membuat alat transportasi ini disukai mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Fenomena para bocil mengendarai sepeda listrik pun kerap ditemukan belakangan ini. Bahkan tak sedikit yang mengendarainya di jalan raya.
Baca juga: Pro dan Kontra Mengendarai Sepeda Listrik, Bagaimana Faktanya?
Keberadaan sepeda listrik di jalan tak jarang menuai kekesalan dan kekhawatiran pengguna jalan lain.
Terutama ketika dikendarai oleh para bocil. Pasalnya sangat membahayakan.
Tidak hanya membahayakan si pengendara sepeda listrik, tapi juga pengendara kendaraan lain.
Betapa tidak, mereka mengendarai sepeda listrik tanpa memakai pelindung kepala atau helm.
Tak jarang juga berboncengan hingga tiga orang, melaju dengan kecepatan tinggi, dan tidak memberikan tanda saat berbelok.
"Saya sering tuh berangkat kerja nemuin anak-anak berangkat sekolah pakai sepeda listrik. Udah boncengan sama temennya, tidak pakai helm, ngebut lagi, dan tidak menyalakan sein," ujar seorang warga Denpasar, Winanda, kepada Tribun Bali, Jumat 15 September 2023.
Menurutnya, sepeda listrik memang mampu memudahkan mobilitas warga untuk bergerak di jarak-jarak tertentu.
Namun juga sering disalahartikan dengan penggunaan kecepatan maksimal dan tanpa mengindahkan aturan lalu lintas.
Seorang ibu rumah tangga asal Sanur, Ketut Rusadi, juga mengaku khawatir dengan fenomena anak-anak mengendarai sepeda listrik di jalanan.
Ia pun takut anaknya akan mencontoh anak-anak lainnya bersepeda listrik di jalan raya.
“Kalau saya pribadi kurang setuju dengan berkembangnya fenomena ini. Karena pertama, anak-anak emosinya masih kurang stabil. Masih macam-macam bawa sepedanya. Jangankan sepeda listrik, sepeda gayung saja masih ngawur bawanya. Kadang juga kalau belok tidak ngerating atau tolah-toleh,” kata Rusadi, Kamis 14 September 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.