Operasi Zebra Agung 2023

Polisi Tindak 466 Pelanggar Selama Operasi Zebra Agung 2023, 15 Persen Pelanggar Anak Dibawah Umur

Polisi Tindak 466 Pelanggar Selama Operasi Zebra Agung 2023, 15 Persen Pelanggar Anak Dibawah Umur

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Satlantas Polres Jembrana saat memberikan helm gratis kepada pengendara yang kebetulan tak mengenakan helm di Simpang Ngurah Rai, Jembrana. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 466 pelanggar ditindak selama Operasi Zebra Agung 2023 yang sudah berakhir 17 September kemarin.

Sebagian besar, pelanggar tidak menggunakan helm dan melanggar arus lalulintas. Pelanggar ditindak secara manual maupun berbasis elektronik yakni ETLE.

Mirisnya, 15 persen dari total pelanggar adalah anak di bawah umur.

Menurut data yang diperoleh, selama 14 hari operasi dilakukan, sedikitnya ada 440 pelanggar yang ditilang manual dan 26 pelanggar yang ditilang secara elektronik yakni dengan etle mobile.

Untuk diketahui, tujuh sasaran dalam Operasi Zebra Agung 2023 ini adalah menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi yang masih di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI dan sabuk keselamatan (safety belt).

Kemudian sasaran berkendara dipengaruhi alkohol, melawan arus lalulintas, serta pengendara yang melebihi batas kecepatan.

"Selama operasi kita terapkan tilang manual maupun tilang elektronik. Total ada 466 pelanggar yang kita temukan selama ini," ungkap Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Ni Putu Meipin Ekayanti saat dikonfirmasi, Senin 18 September 2023.

Dia melanjutkan, dari total pelanggar lebih didominasi oleh yang tidai menggunakan helm dan melanggar arus lalulintas.

Mirisnya, dari total pelanggar, 15 persen diantaranya adalah anak dibawah umur. 

Baca juga: Berbagai Toko Ritel, Butik, dan Gerai F&B Ternama Kini Hadir di Bandara Ngurah Rai


"Anak di bawah umur yang melanggar sekitar 15 persen. Tentunya ini menjadi atensi, kita akan gencarkan edukasi dan koordinasi dengan pihak sekolah," tegasnya.

Sebelumnya atau pada awal operasi dimulai, para pengendara yang kedapatan tak menggunakan helm diberikan helm secara gratis.

Program ini menyasar orang dewasa dan anak-anak. Orang dewasa yang diberikan adalah mereka yang mengenakan pakaian ibadah namun tak menggunakan helm.

Kemudian, seluruh masyarakat yang memiliki sepeda listrik agar menggunakannya di tempat semestinya. Mereka diimbau untuk tidak sampai ke jalan raya karena bisa berakibat fatal.

"Kami imbau agar digunakan di tempat semestinya," tegasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved