Tiga Kasus MERS-CoV di Arab Sebabkan Dua Kematian, WHO Keluarkan Peringatan

Tiga Kasus MERS-CoV di Arab Sebabkan Dua Kematian, WHO Keluarkan Peringatan

STR/AFP/China OUT
Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Peringatan terkait Sindrom Pernafasan Timur Tengah Coronavirus (MERS-CoV) dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Diketahui dari 13 September 2022 hingga 12 Agustus 2023 terdapat tiga kasus virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang dikonfirmasi laboratorium.

Termasuk dua kematian, dilaporkan ke WHO oleh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA).

Baca juga: Hidup Setelah Pandemi Corona, Band Lolot Rilis Album Bali Metangi

Ketiga kasus tersebut merupakan pekerja non-kesehatan yang mengalami demam, batuk, sesak napas, dan memiliki penyakit penyerta

Dari ketiga kasus tersebut, dua kasus memiliki riwayat kontak dengan unta dromedaris dan memiliki riwayat konsumsi susu unta mentah dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala. 

"Ketiga kasus tersebut adalah laki-laki, dan masing-masing berusia 42, 83, dan 85 tahun," demikian keterangan WHO pada laman resmi dilansir Tribunnews, Senin (19/9/2023). 

Baca juga: KENALI PERBEDAAN Varian Virus Corona, Mulai dari Alpha Hingga Omicron

Berdasarkan situasi inj WHO menekankan pentingnya pengawasan yang ketat oleh semua Negara Anggota terhadap infeksi saluran pernapasan akut, termasuk MERS-CoV.

Serta menyelidiki secara cermat setiap gejala yang tidak biasa.

Selain itu, WHO menegaskan penerapan tindakan infeksi, pencegahan, dan pengendalian sangat penting untuk mencegah kemungkinan penyebaran MERS-CoV di antara orang-orang yang berada di fasilitas kesehatan.

Petugas kesehatan harus selalu menerapkan kewaspadaan standar secara konsisten terhadap semua pasien.

Dan juga pada setiap interaksi di rangkaian layanan kesehatan. 

Kewaspadaan terhadap droplet harus ditambahkan sebagai standar ketika memberikan perawatan kepada pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut.

WHO juga menyarankan pelindung mata harus diterapkan ketika menangani kasus infeksi MERS-CoV untuk menghindari aerosol.

WHO juga mengingatkan MERS-CoV memperparah orang yang memiliki kondisi medis kronis seperti diabetes, gagal ginjal, penyakit paru-paru kronis, dan orang dengan sistem imun lemah. 

"Oleh karena itu, orang-orang dengan kondisi medis penyerta ini harus menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau area gudang di mana virus mungkin beredar," kata WHO mengingatkan. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved