Berita Bali
Bonus Demografi Bali Harus Diberdayakan Agar Tak Jadi Angka Pengangguran Tinggi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan bonus demografi ada dampak positif dan negatifnya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Bisa dilihat begitu ekonomi bangkit tingkat pengangguran langsung turun.
Artinya bisa menyerap di antara semua lini.
Sementara itu, Kadek Muriadi Wirawan Ketua Tim Neraca Wilayah BPD Provinsi Bali mengatakan penduduk usia produktif (15-64) tahun 70,96 persen Bali masih dalam masa bonus demografi.
Persentase penduduk lansia 12,47 persen naik dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 9,77 persen.
Ranking sumbangan lapangan usaha terhadap PDRB Bali yaitu akmamin, pertanian, transportasi, konstruksi, perdagangan dan industri.
Sementara ranking penyerapan tenaga kerja di Bali yaitu perdagangan, pertanian, industri, akmamin, kontruksi dan tansportasi.
Muncul pertanyaan bagaimana cara agar anak muda bisa menggantikan generasi tua?
Menurutnya saat ini kuncinya berada di pendidikan.
Sementara berbicara produktivitas berada di kualitas.
Seberapa orang tersebut bisa menghasilkan nilai yang tinggi maka akan bisa dihargai tinggi.
Tentu bila berbicara kebijakan maka perlu ada kebijakan akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas disesuaikan dengan lapangan pekerjaan di Bali.
Lapangan pekerjaan yang menghasilkan produktivitas tinggi adalah jasa.
Sebenarnya bagaimana kini menyiapkan tenaga kerja jasa yang kompeten yang memiliki nilai tinggi.
Tetapi jangan lupa untuk menciptakan itu masih dihadapi yang namanya aturan.
“Bagaimana bisa menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dengan skill dan pendidikan tinggi namun satu sisi mereka berada di ruang kerja yang tepat. Jika tidak akan rugi," tutupnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.