Berita Jembrana
Program Angkutan Siswa Direncanakan Bergulir 2024, Prirotas Siswa Kategori Kurang Mampu
Program Angkutan Siswa Direncanakan Bergulir 2024, Prirotas Siswa Kategori Kurang Mampu
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Jembrana berencana menerapkan program angkutan gratis untuk siswa di jenjang SMP.
Namun begitu, yang menjadi prioritas adalah mereka yang memiliki KIP atau tergolong kurang mampu. Saat ini, masih proses kajian untuk selanjutnya diterapkan.
Selain untuk memberikan layanan kepada siswa, program ini dirancang untuk membangkitkan kembali gairah pemilik angkutan desa yang selama ini cenderung tiarap di tengah berlimpahnya kendaraan baru di masyarakat.
Sehingga layanan angkutan umum bakal kembali menggeliat di Jembrana.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan, Perikanan dan Kelautan Jembrana, rencana program ini bakal menyasar 18 sekolah negeri yang tersebar di semua kecamatan yang ada.
Sedikitnya, ada sekitar 390 siswa yang bakal menikmati layanan ini dan diprediksi bakal terus bertambah kedepannya.
Kemudian, untuk jumlah armada yang sudah memiliki izin trayek sebanyak 99 unit.
Jumlah tersebut melayani enam trayek yang tersebar di seluruh kecamatan.
Armada angkutan desa yang paling banyak terletak di trayek Negara-Yehembag-Pekutatan.
"Programnya ada di Dinas Perhubungan. Namun, kami sudah koordinasi dan mengirim data terkait jumlah siswa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi, Rabu 20 September 2023.
Dia melanjutkan, untuk sementara waktu, yang bisa menikmati program ini adalah siswa jenjang SMP di semua kelas.
Namun begitu, yang menjadi prirotas atau yang memanfaatkan lebih awal adalah siswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Total, ada 18 SMP Negeri dan 4 SMP Swasta.
Baca juga: Tak Sengaja Keluar Air Mani? Inilah Tata Cara Mandi Wajib Pria Islam Beserta Niat Doanya
"Yang memanfaatkan awal nanti atau yang diprioritaskan adalah siswa kategori keluarga miskin terlebih dahulu," jelasnya.
Menurutnya, selain menjadi unggulan, program ini juga sebagai upaya menekan penggunaan sepeda motor oleh siswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.