Dugaan Pelecehan di Tabanan
Jero Dasaran Alit Dilaporkan Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Tabanan: Titiang Difitnah!
Jero Dasaran Alit atau Kadek Dwi Arnata merasa difitnah usai namanya dilaporkan terkait kasus dugaan pelecehan seksual di Tabanan.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jero Dasaran Alit atau Kadek Dwi Arnata merasa difitnah usai namanya dilaporkan terkait kasus dugaan pelecehan seksual di Tabanan.
Adapun kasus tersebut viral di media sosial pada sejak Sabtu 23 September 2023.
Ditemui Tribun Bali di kantor kuasa hukumnya, Kadek Agus Mulyawa pada Minggu 24 September 2023, Jero Dasaran Alit mengatakan mulanya dia mendapat sindiran dari salah satu akun di media sosial soal pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Baca juga: KRONOLOGI Tuduhan Pelecehan Seksual Seret Jero Dasaran Alit, Ia Akan Lapor Balik ke Pihak Berwajib!
Sindirian itu, kata Jero Dasaran Alit, disertai dengan bukti pelaporan ke Polres Tabanan.
“Saya itu disindir awalnya melalui media sosial, itu melakukan tindakan pemerkosaan dan setelah itu ada tersebar bukti pelaporan yang sudah dilaporkan di Polres Tabanan.”

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwasannya itu adalah hal yang tidak benar sama sekali, dan itu adalah fitnah bagi saya,” ungkapnya, Minggu 24 September 2023.
Bahkan, hingga Minggu 24 September 2023 sore, Jero Dasaran Alit mengaku dirinya belum mendapat panggilan dari Polres Tabanan.
“Tidak ada terjadi pemerkosaan itu. Makanya di pelaporannya dia, sampai sekarang, hari Minggu ini, tidak ada atau belum ada panggilan dari Polres (Tabanan),” imbuhnya.
Namun, Jero Dasaran Alit tak mengelak jika dia sempat bertemu dengan perempuan bernama Cening asal Buleleng yang mengadukannya ke Polres Tabanan itu.
“Titiang difitnah. Kalau bertemu, itu memang titiang sebagai pelayan umat,” ungkapnya.
Sudah Lama Berhubungan lewat DM
Jero Dasaran Alit menuturkan, sosok Cening tersebut telah lama menghubunginya melalui direct message (DM) di media sosial Instagram. Namun, tak kunjung mendapat respons dari Jero Dasaran Alit.
Kamis 21 September 2023 lalu, Cening dikatakan kembali mengirimkan pesan kepada Jero Dasaran Alit melalui Instagram.
Pada pokoknya, Cening dikatakan tengah mengalami masalah. Selain itu, Cening meminta agar diajak mengikuti kegiatan keagamaan bersama Jero Dasaran Alit.
Lantaran merasa iba, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk bertemu Cening.
Baca juga: Jero Dasaran Alit akan Lapor Balik usai Namanya Diseret dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
“Pada hari Kamis, itu di malam hari, sekitar jam 9 malam, itu ada DM (Direct Message) masuk yang mengatakan bahwa butuh bantuan. Sedang mengalami masalah.”
“Dia bilang katanya dia putus asa dan sering berpikir untuk bunuh diri. Saya pun mengatakan kepada dia ‘dik Cening, kalau dik Cening mau ketemu dengan saya, mari kita ketemu’,” tutur Jero Dasaran Alit.
Kronologi
Usai komunikasi berlanjut melalui WhatsApp dan Cening membagikan lokasi rumah kosnya, Jero Dasaran Alit kemudian menyambangi rumah kos Cening yang masih satu desa dengan tempat tinggal Jero Dasaran Alit.
Jero Dasaran Alit tiba di rumah kos Cening sekitar pukul 21.30 Wita dengan mengendarai mobil.
Usai Cening masuk ke dalam mobil, Jero Dasaran Alit mulanya ingin mengajak Cening keliling Kota Tabanan dengan salah satu tujuannya ke Senggol Tabanan.
Namun lantaran telah larut malam dan Senggol Tabanan diduga tutup, mereka bersepakat untuk menuju ke pantai.
Setibanya di pantai, mereka berkeliling tanpa keluar dari mobil. Dalam perjalanan berkeliling itu, Cening dikatakan mengalami sakit perut dan ingin buang air kecil.
Cening kemudian buang air kecil di salah satu toilet dekat wantilan di kawasan pantai tersebut.
“Pada saat itu dia bilang perutnya sakit, maag, dan dia bilang bahwa dia kepingin kencing,” ujar Jero Dasaran Alit.
Seusai kembali ke mobil, Cening disebut mengeluh sakit perut dan mengantuk. Sehingga, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk kembali ke rumah kos Cening.
Setibanya di rumah kos Cening, perempuan yang disebut berprofesi sebagai pegawai swasta itu memberikan kunci kamar kosnya ke Jero Dasaran Alit.
Situasi kala itu, kata Jero Dasaran Alit, ada dua orang pria di dekat kamar kos cening.
Baca juga: Ini Klarifikasi Jero Dasaran Alit usai Dilaporkan Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Tabanan
Jero Dasaran Alit sempat meminta izin untuk buang air kecil di kamar kos Cening. Setelah itu, Cening meminta Jero Dasaran Alit untuk duduk di kasur.
Dengan tujuan, meminta bantuan Jero Dasaran Alit untuk mengurut perut cening dengan minyak lantaran sakit perut.
“Saya buka pintunya, saya hidupkan lampunya. Terang. Habis itu saya bilang ‘dik istirahat dah. Jero boleh nggak pinjem WC, kamar mandi, mau kencing?’ ‘Boleh’.”
“Saya disuruh duduk di kasurnya. Dia bilang dia sakit. Dia mengambil minyak telon diberikan kepada saya. Saya disuruh ngurut perutnya,” ujarnya.
Cening juga dikatakan meminta lampu kamar untuk dimatikan lantaran silau akan pancaran sinar. Selain itu, Cening juga disebut meminta pintu kamar kos untuk ditutup dan dikunci.
“Saya urut perutnya, setelah saya urut, lalu dia bilang ulap (silau, red), ‘Jero tolong matikan lampunya’ karena dia alasannya ulap.”
“Saya matikan lampunya, pintu terbuka disuruh nutup. Saya tutup pintunya. Pada saat itu dia menyuruh saya kunci saja,” imbuh Jero Dasaran Alit.
Usai lampu dipadamkan dan pintu terkunci, Cening dikatakan memulai gerakan pertama dengan memeluk Jero Dasaran Alit yang kemudian berujung pada dugaan pelecehan seksual.
Di akhir, Jero Dasaran Alit mengatakan, bila terdapat upaya pemerkosaan, maka dua orang pria di luar kamar kos Cening akan berusaha mendobrak pintunkamar kosnya.
“Kalau memang ada unsur pemerkosaan, orang yang di depan kamarnya dia itu, dua orang itu, pasti dia sudah mendobrak pintu,” pungkas Jero Dasaran Alit.
Sebelumnya, seorang tokoh pemuka agama dilaporkan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Tabanan.
Hal ini lantaran, pemuka agama tersebut diduga melakukan tindakan pelecehan seksual, terhadap seorang perempuan yang tinggal di kawasan Kediri, Tabanan, Bali.
Laporan dibuat oleh korban Jumat 22 September 2023, malam hari ke Mapolres Tabanan. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman dan akan memroses kasus tersebut.
Dari informasi yang diterima di lapangan, pemuka agama dengan usia terbilang cukup muda ini tinggal di sebuah kontrakan (kos) Kediri, Tabanan, Bali.
Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP Arung Wiratama, membenarkan adanya laporan tersebut, yang dibuat korban pada Jumat lalu.
“Iya betul ada laporan itu,” kata Arung Minggu 24 September 2023. Disinggung terkait apakah akan memanggil pelapor dan terlapor.
Atas hal ini, Arung mengaku bahwa akan mengagendakan untuk meminta keterangan keduanya. Namun, belum dapat dipastikan kapan proses pemanggilan untuk pemeriksaan meminta keterangan dilaksanakan.
“Lagi dijadwalkan ya,” imbuhnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.