Dugaan Pelecehan di Tabanan

NCK Laporkan Jero Dasaran Alit ke Polisi, Dugaan Pelecehan Seksual di Bali, Bikin Klarifikasi

NCK sudah menunjuk pengacara Nyoman Yudara sebagai penasihat hukum usai melaporkan kasus ini ke Polres Tabanan

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM / Ida Bagus Putu Mahendra
Suasana saat klarifikasi Jero Dasaran Alit (kanan) soal kasus dugaan pelecehan seksual bertempat di Jalan Taman Pancing Timur, Denpasar pada Minggu 24 September 2023 - NCK Laporkan Jero Dasaran Alit ke Polisi, Dugaan Pelecehan Seksual di Bali, Bikin Klarifikasi 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Seorang perempuan berinisial NCK (22) melaorkan Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit ke polisi dalam dugaan kasus tindak pelecehan seksual di sebuah kamar kos.

Merespon laporan itu, Jero Dasaran Alit juga berencana akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan balik NCK serta akun Instagram yang menyebarkan dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret namanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, Minggu 24 September 2023, Jero Dasaran Alit dilaporkan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Tabanan oleh NCK pada Jumat 22 September 2023 malam.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman dan akan memproses laporan tersebut.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual di Kamar Kos, Polres Akan Minta Keterangan Jero Dasaran Alit dan Cening

Jero Dasaran Alit yang berasal dari Kabupaten Tabanan dikenal sebagai pemuka agama dan motivator yang terbilang masih muda dan cukup terkenal di media sosial.

Sedangkan NCK merupakan perempuan asal Kabupaten Buleleng yang tinggal di sebuah kos di kawasan Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.

Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP Arung Wiratama, memebenarkan adanya laporan tersebut, yang dibuat korban pada Jumat lalu.

“Iya betul ada laporan itu,” kata Arung, Minggu 24 September 2023 siang.

Atas laporan ini, Arung menyatakan pihak kepolisian mengagendakan untuk meminta keterangan keduanya.

Namun, belum dapat dipastikan kapan proses pemanggilan untuk pemeriksaan meminta keterangan dilaksanakan.

“Lagi dijadwalkan ya,” imbuhnya.

NCK sudah menunjuk pengacara Nyoman Yudara sebagai penasihat hukum usai melaporkan kasus ini ke Polres Tabanan.

Bahkan ada sekitar 15 orang bersama dengan Yudara yang akan mendampingi NCK untuk proses di kepolisian.

“Ya saya sudah mendapatkan surat kuasa hari ini (Minggu 24 September 2023). Dan akan mengawal proses di kepolisian,” ungkapnya kepada Tribun Bali melalui selulernya, kemarin.

Yudara mengungkapkan korban juga sudah menjalani visum dan menyerahkan pakaian dalamnya sebagai barang bukti untuk melengkapi laporan polisi.

"Korban sudah menjalani pemeriksaan seharian kemarin, Sabtu (23 September 2023)," tambahnya.

Menyangkut kronologis, Yudara mengatakan kliennya sedang dalam kondisi sakit saat dugaan kasus pelecehan seksual itu terjadi.

Ditambahkan, kliennya seorang perantau dan bekerja sebagai pegawai laundry.

Antara NCK dan terlapor disebut sudah berteman di media sosial Instagram. Namun tidak pernah saling menkontak.

Nah pada saat itu, sebelum kejadian kliennya dihubungi oleh pelapor.

“Kondisi dari pelapor saat itu sedang sakit maag. Dan itu sudah disampaikan kepada terlapor. Kemudian terlapor mengajak jalan-jalan di sekitaran Cemagi saja. Akhirnya mereka berdua keluar,” katanya.

Saat itu, sambungnya, terlapor mengajak NCK jalan-jalan ke kawasan Cemagi dan sempat ke Pantai Kedungu, di Kecamatan Kediri.

Namun, pelapor kembali meminta untuk pulang karena alasan sakit yang dialami saat itu.

Keduanya akhirnya pulang. Pada saat pulang itulah, terlapor meminjam kamar kecil dengan alasan akan buang air kecil.

Saat berada di kos, pelapor sudah dalam keadaan rebahan karena kondisinya yang sakit.

“Saat rebahan itu terlapor meminjam toilet. Dia lalu menutup pintu serta mematikan lampu kamar. Pada saat itu klien kami mengira dia sudah keluar. Ternyata ada aksi pelecehan yang dilakukan. Klien kami sempat bangun dan menanyakan kenapa melakukan itu. Terlapor menyuruh klien saya untuk diam. Setelah itu maka dilaporkan ke polisi dan saya ditunjuk menjadi kuasa hukumnya,” beber Yudara.

Bikin Klarifikasi

Menanggapi laporan tersebut, Jero Dasaran Alit langsung melakukan klarifikasi bersama kuasa hukumnya, Kadek Agus Mulyawan.

Klarifikasi dilakukan di hadapam awak media termasuk Tribun Bali di kantor kuasa hukumnya di Denpasar, Minggu 24 September 2023 sore.

Jero Dasaran Alit mengatakan mulanya dia mendapat sindiran dari salah satu akun di media sosial soal pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Sindirian itu disertai dengan bukti pelaporan ke Polres Tabanan.

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwasannya itu adalah hal yang tidak benar sama sekali, dan itu adalah fitnah bagi saya,” ungkapnya, didampingi kuasa hukumnya.

Jero Dasaran Alit yang saat itu memakai pakaian casual dengan baju kaos warna cokelat muda dan celana panjang berwarna hitam mengaku hingga kemarin dirinya belum mendapat panggilan dari Polres Tabanan.

Ia pun membantah dugaan pelecehan seksual tersebut.

“Tidak ada terjadi pemerkosaan itu. Makanya di pelaporannya dia, sampai sekarang, hari Minggu ini, tidak ada atau belum ada panggilan dari Polres (Tabanan),” imbuhnya.

Namun demikian, Jero Dasaran Alit tak mengelak jika dia sempat bertemu dengan perempuan yang disebutnya bernama Cening asal Buleleng yang mengadukannya ke Polres Tabanan itu.

“Titiang difitnah. Kalau bertemu, itu memang titiang sebagai pelayan umat,” ungkapnya.

Jero Dasaran Alit menuturkan, sosok Cening tersebut telah lama menghubunginya melalui direct message (DM) di media sosial Instagram.

Namun, tak kunjung mendapat respons darinya.

Pada Kamis 21 September 2023 lalu, Cening dikatakan kembali mengirimkan pesan melalui Instagram.

Saat itu Cening dikatakan tengah mengalami masalah.

Cening meminta agar diajak mengikuti kegiatan keagamaan bersama Jero Dasaran Alit.

Lantaran merasa iba, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk bertemu Cening.

“Pada hari Kamis, itu di malam hari, sekitar jam 9 malam, itu ada DM masuk yang mengatakan bahwa butuh bantuan. Sedang mengalami masalah.”

“Dia bilang katanya dia putus asa dan sering berpikir untuk bunuh diri. Saya pun mengatakan kepada dia ‘dik Cening, kalau dik Cening mau ketemu dengan saya, mari kita ketemu’,” tutur Jero Dasaran Alit.

Usai komunikasi berlanjut melalui WhatsApp dan Cening membagikan lokasi rumah kosnya.

Jero Dasaran Alit kemudian menyambangi rumah kos Cening yang masih satu desa dengan tempat tinggal Jero Dasaran Alit.

Jero Dasaran Alit mengaku tiba di rumah kos Cening sekitar pukul 21.30 Wita dengan mengendarai mobil.

Setelah masuk ke dalam mobil, Jero Dasaran Alit mulanya ingin mengajak Cening keliling Kota Tabanan dengan salah satu tujuannya ke Senggol Tabanan.

Namun lantaran telah larut malam dan Senggol Tabanan diduga tutup, mereka bersepakat untuk menuju ke pantai.

Setibanya di pantai, mereka berkeliling tanpa keluar dari mobil.

Dalam perjalanan berkeliling itu, Cening dikatakan mengalami sakit perut dan ingin buang air kecil.

Cening kemudian buang air kecil di salah satu toilet dekat wantilan di kawasan pantai tersebut.

“Pada saat itu dia bilang perutnya sakit, maag, dan dia bilang bahwa dia kepingin kencing,” ujar Jero Dasaran Alit.

Seusai kembali ke mobil, Cening disebut mengeluh sakit perut dan mengantuk.

Sehingga, Jero Dasaran Alit berinisiatif untuk kembali ke rumah kos Cening.

Setibanya di rumah kos Cening, perempuan yang disebut berprofesi sebagai pegawai swasta itu memberikan kunci kamar kosnya ke Jero Dasaran Alit.

Situasi kala itu, kata Jero Dasaran Alit, ada dua orang pria di dekat kamar kos Cening.

Jero Dasaran Alit sempat meminta izin untuk buang air kecil di kamar kos Cening.

Setelah itu, Cening meminta Jero Dasaran Alit untuk duduk di kasur.

Dengan tujuan, meminta bantuan Jero Dasaran Alit untuk mengurut perut Cening dengan minyak lantaran sakit perut.

“Saya buka pintunya, saya hidupkan lampunya. Terang. Habis itu saya bilang ‘dik istirahat dah. Jero boleh nggak pinjem WC, kamar mandi, mau kencing?’ ‘Boleh’.”

“Saya disuruh duduk di kasurnya. Dia bilang dia sakit. Dia mengambil minyak telon diberikan kepada saya. Saya disuruh ngurut perutnya,” ujarnya.

Cening juga dikatakan meminta lampu kamar untuk dimatikan lantaran silau akan pancaran sinar.

Selain itu, Cening juga disebut meminta pintu kamar kos untuk ditutup dan dikunci.

“Saya urut perutnya, setelah saya urut, lalu dia bilang ulap (silau, red), ‘Jero tolong matikan lampunya’ karena dia alasannya ulap.”

“Saya matikan lampunya, pintu terbuka disuruh nutup. Saya tutup pintunya. Pada saat itu dia menyuruh saya kunci saja,” imbuh Jero Dasaran Alit.

Usai lampu dipadamkan dan pintu terkunci, Cening dikatakan memulai gerakan pertama dengan memeluk Jero Dasaran Alit, yang kemudian berujung pada dugaan pelecehan seksual.

Di akhir, Jero Dasaran Alit mengatakan, bila terdapat upaya pemerkosaan, maka dua orang pria di luar kamar kos Cening akan berusaha mendobrak pintu kamar kosnya.

“Kalau memang ada unsur pemerkosaan, orang yang di depan kamarnya dia itu, dua orang itu, pasti dia sudah mendobrak pintu,” katanya.

Lapor Balik

Jero Dasaran Alit mengungkapkan akan mengambil langkah hukum terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret namanya.

Ia mempercayakan seluruh langkah yang akan diambil oleh kuasa hukumnya.

“Saya akan menyerahkan semuanya pada kuasa hukum saya,” ungkapnya.

Langkah hukum itu, kata Jero Dasaran Alit, kemungkinan akan mengajukan pelaporan pencemaran nama baik.

Tak hanya melaporkan akun Instagram yang dianggap mencemarkan nama baiknya, Jero Dasaran Alit juga akan melaporkan perempuan bernama Cening yang kini berkonflik dengannya.

“Mungkin akan mengajukan pelaporan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh akun-akun Instagram. Termasuk bisa jadi perempuan ini. Kalau dia (Cening) tidak mampu membuktikan, saya yang akan membuktikan dan saya yang akan melaporkan balik,” tegasnya.

Pasalnya, Jero Dasaran Alit keberatan jika nama spiritualnya juga ikut terseret dalam kasus dugaan pelecehan seksual itu.

“Karena ini sudah pencemaran nama baik. Karena disebut di sana bukan Kadek Dwi Arnata saja, tapi Jero Dasaran Alit juga disebut. Nama spiritual saya juga disebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kadek Agus Mulyawan, selaku kuasa hukum mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Jero Dasaran Alit.

Nantinya, dia akan mempelajari lebih dulu bukti-bukti yang ada sebelum membuat laporan polisi.

“Kalau dari pihak kita, saya sudah berkoordinasi dengan Jero, nanti akan saya pelajari dulu bukti-bukti fisiknya. Setelah itu kita akan ambil langkah hukum apa yang paling tepat. Bisa jadi masuk pencemaran, masuk fitnah,” kata Agus Mulyawan. (ang/mah)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved