Berita Gianyar

PUPR Gianyar Belum Tindaklanjuti Jembatan Singakerja, Ini Sebabnya

Sudah 12 hari, jalur Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, Bali ditutup gara-gara terdapat lubang di tengah jembatan jalan setempat.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Jembatan Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Ubud, Gainyar, Bali, belum diperbaiki, Senin 25 September 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sudah 12 hari, jalur Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, Bali ditutup gara-gara terdapat lubang di tengah jembatan jalan setempat.

Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar pun telah bekerja secara maraton.


Namun hingga Senin 25 September 2023, PUPR Gianyar belum bisa memastikan kapan perbaikan akan dilakukan.

Baca juga: GIANYAR Masuk Jajaran Kemiskinan Ekstrem di Bali, Simak Pendapat PJ Gubernur Bali dan Mangku Pastika

Hal tersebut disebabkan karena terdapat berbagai persoalan, saat PUPR membedah struktur jembatan yang di bawahnya terdapat sungai pembuangan air hujan itu.


Kabid Bina Marga, Made Astawiguna mengatakan, saat ini pihaknya telah membongkar aspal di kawasan jembatan yang berlubang.

Baca juga: Wayan BP Nekat Akhiri Hidup di Gianyar, Diduga Karena Tak Dibelikan HP Baru

Saat pihaknya menginventarisasi struktur jembatan, ditemukan lebar terowongan antara ujung satu dengan ujung lain tidak simetris. Selain itu, kondisi dasar terowongan tidak rata atau tinggi sebelah. 


"Yang kami temukan sementara, lebar antar ujung berbeda, dan kondisi lantai dalam terowongan tidak rata."

"Kondisi ini menyebabkan ketika hujan lebat dengan volume air yang besar ditambah adanya sampah yang tersumbat dalam terowongan, menyebabkan pengikisan di dinding terowongan," ujarnya.

Baca juga: TERSANGKA Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort Ubud Diumumkan Besok! Ini Kata Polres Gianyar!


Lebih jauh dikatakan bahwa kerusakan jembatan ini juga tak terlepas dari volume kendaraan yang melintas di atasnya.

Astawiguna menghitung, beban maksimal yang bisa melalui jembatan tersebut adalah 8 ton.

Namun diprediksi saat jembatan masih berfungsi, kerap dilalui kendaraan dengan berat berlebih.

Baca juga: Pemkab Gianyar Siapkan Rekayasa Lalin untuk Kemacetan di Teges - Pengosekan Ubud


Kondisi tersebut tak terlepas dari jalur ini adalah jalur penghubung Badung - Gianyar.

Di mana jalur tersebut adalah jalur kendaraan berat dan kendaraan material.

"Seharusnya jalan tersebut hanya bisa dilewati dengan kendaraan dengan berat maksimal 8 ton, lebih berat dari itu menyebabkan kerusakan lebih cepat termasuk pada jembatan," ungkapnya.

Baca juga: Pj Gubernur Bali Lantik I Dewa Tagel Wirasa Jadi Pj Bupati Gianyar


Astawiguna mengatakan saat ini pihaknya masih menginventarisasi jembatannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved