Berita Bali
Pembangunan LRT Bawah Tanah di Bali Mahal, Pemerintah Masih Usahakan Dana Dari Investor
Pembangunan LRT di bawah tanah di Bali, pemerintah masih melihat dari sisi investor
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Opsi pembangunan Light Rail Transit (LRT) di bawah tanah di Bali ditanggapi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta.
Ketika dihubungi, Samsi mengatakan tidak semua nantinya LRT dibangun di bawah tanah.
“Itu opsinya begitu, kita ada opsi untuk dibangun di bawah tanah. Tapi tidak semuanya. Jadi nanti kalau nanti ada yang bisa dipermukaan ya dipermukaan biar lebih murah,” jelas Samsi, Selasa 26 September 2023.
Samsi pun sepakat dengan Bapenas ketika LRT di Bali akan dibangun di bawah tanah akan menghabiskan dana tiga kali lipat.
Baca juga: Biaya Pembuatan LRT Bawah Tanah di Bali Mahal, Ini Faktornya
Menurutnya perhitungan anggaran akan habis tiga kali lipat itu masuk akal karena memang melakukan pembangunan kereta di bawah tanah cukup mahal.
Ia juga mengatakan sebetulnya LRT ini merupakan bagian dari kereta Bandara hingga ke Mengwi.
“Fase 1A itu sampai Seminyak nah kemudian itu dibelah lagi untuk pelaksanaannya fase 1A dan fase 1B. Yang 1A itu Bandara ke Central Parkir, kemudian 1B Central Parkir sampai ke Seminyak. Nah nanti fase 2 dari Canggu ke Mengwi gitu,” imbuhnya.
Penambahan fase jalur untuk LRT di Bali ini akan berproses satu per satu.
Yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan kemacetan di kawasan Kuta dan Kuta Utara.
Ketika disinggung apakah pembangunan LRT akan menggunakan APBD, Samsi mengatakan pemerintah masih melihat dari sisi investor yang memungkinkan dan bagaimana nanti pengembaliannya.
“Jadi ada hitungan-hitungan yang bisa dipersiapkan jika itu mau dijalankan,” tandasnya.
Nantinya akan dicari rute LRT agar tidak masuk ke areal kawasan suci tempat ibadah.
Samsi mengatakan ia akan mempersiapkan rute-rute tersebut agar tidak ada konflik pada kawasan suci.
Namun jika jadi dibangun di bawah tanah ia menilai relatif akan aman.
“Mereka (Konsultan Pembangunan LRT) belum masuk Indonesia sampe sekarang. Yang untuk Fase 1A ya, kalo fase 1B sih sudah ada konsultanya, mereka sudah kerja tapi belum selesai. Yang fase 1A ini belum berproses masih di Korea (Selatan),” tutupnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.