Berita Gianyar

Dewan Gianyar Ragukan Data BPS Bali, Harap Keluarkan Data By Name By Address Soal Kemiskinan Ekstrem

Dewan Gianyar ragukan data BPS Bali. Harap keluarkan data by name by address soal kemiskinan ekstrem

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Aparatur pemerintahan, baik desa maupun Pemkab di Kabupaten Gianyar, Bali dibuat sibuk oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, yang menyebut kemiskinan ekstrem di Gianyar mencapai 1,65 persen, atau 3.000an kepala keluarga (KK), dari total 200 ribuan KK di Gianyar.

Bahkan yang ikut mendalami data tersebut bukan hanya aparatur, tetapi juga DPRD Gianyar, khususnya dari Fraksi PDIP Gianyar.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, Kamis 28 September 2023 mengatakan, pihaknya saat ini masih berusaha membedah misteri kemiskinan ekstrem yang angkanya mencapai 1,65 persen, yang jika diangkakan sesuai jumlah KK di Gianyar mencapai 3.000an KK. 

Sementara berdasarkan musyawarah desa (musdes) yang dilakukan di masing-masing desa di Kabupaten Gianyar pasca data BPS dipakai statemen oleh PJ Gubernur Bali, jumlah yang ditemukan hanya 48 KK.

"Pasca adanya pengumuman dari provinsi terkait kemiskinan ekstrem tersebut, kami di Fraksi PDIP dan pemerintah langsung turun ke lapangan untuk mendata. Namun kita tak temukan data seperti yang terdata di BPS provinsi. Kita hanya temukan 48 KK," ujar Tut Sana sapaannya.

Adapun 48 KK itu, tersebar di semua kecamatan di Gianyar. Yakni, Sukawati sebanyak 1 KK, Blahbatuh 2 KK, Gianyar 9 KK, Tegalalang 4 KK, Ubud 2 KK, Tampaksiring 16 KK dan Payangan 14 KK. 

Tut Sana menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap BPS Bali memberikan data by name by addres pada Pemkab Gianyar maupun DPRD Gianyar.

Supaya pihaknya bisa segera mengambil dan mengawal kebijakan pemerintah, dalam menangani kemiskinan ekstrem seperti dalam BPS Bali

"Kita tak bermaksud tak percaya pada data BPS. Tapi kami meragukan. Kita butuh data by name by dress. Kami butuh validasinya, karena kita klarifikasi tadi ke OPD terkait, cuma ada 48 KK miskin ekstrem," ujar Sana.

Sana menegaskan, keraguan pihaknya terhadap data BPS Bali tersebut, bukan hanya karena tak menemukan jumlah sebanyak data BPS.

Namun data yang menyebut Gianyar penyumbang kemiskin di Bali, timpang dibandingkan data kemiskinan tahun 2022 lalu.

Dimana saat itu, kemiskinan Gianyar jauh di bawah kabupaten lainnya.

Saat itu, jumlah kemiskinan di Gianyar 4,7 persen.

Sementara Klungkung 6 persen, Karangasem 7 persen dan beberapa kabupaten lainnya juga di atas Gianyar. 

"Data BPS ini cukup mengganggu iya, tapi kita tak apriori. Makanya kita ingin data by name by address, supaya nanti tak salah sasaran. Kami sudah berupaya meminta data itu ke BPS Bali. Tapi mereka belum mengeluarkan data by name by address itu.  Kalau kita dapat data itu kan gampang kita tindak lanjuti," ujar Sana.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved