Berita Karangasem
Satelit Rekam 33 Titik Api di Gunung Agung Bali, Kebakaran Hutan Mendekati Pemukiman Warga
Kebakaran di Gunung Agung menjalar ke arah timur Gunung Agung menuju wilayah Banjar Belong, Banjar Juntal, Banjar Bantas, Kecamatan Kubu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kebakaran hutan di lereng Gunung Agung meluas, Kamis 28 September 2023.
Titik api bertambah mencapai puluhan.
Api terus membesar dan kebakaran pun merembet hingga ke puncak Gunung Agung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan, api menjalar ke arah timur Gunung Agung menuju wilayah Banjar Belong, Banjar Juntal, Banjar Bantas, Kecamatan Kubu.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Lereng Gunung Agung Karangasem Mencapai Puluhan Titik
"Kalau dari jauh, hanya terlihat asap. Tapi kalau lihat titik hot spot kebakaran hutan lewat aplikasi Sipongi Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, ada puluhan titik api. Sebarannya cukup banyak," ungkap Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Berdasarkan pantauan Satelit NASA-SNPP terekam 33 titik api yang membakar hutan lereng Gunung Agung.
Sedangkan berdasarkan pengamatan Satelit NASA-NOAA20 tercatat hanya 25 titik.
Kemudian Satelit NASA-MODIS hanya tiga titik.
"Jarak api di Banjar Belong ke lahan dan pemukiman penduduk sekitar 20 kilometer. Sedangkan jarak api di Banjar Juntal ke pemukiman warga kurang lebih sekitar tujuh kilometer. Pergerakan api mengarah menuju ke atas Gunung Agung. Kami terus melaksanakan pemantauan untuk langkah selanjutnya," paparnya.
Arimbawa mengatakan, damkar tak bisa mencapai lokasi lantaran kebakaran berada karena akses medan yang tidak memungkinkan untuk dilalui.
Pemadaman dilakukan secara manual oleh petugas gabungan dari BPBD, Damkar, Polri, TNI dan warga
Dengan cuaca panas ditambah angin berembus cukup kencang, kebakaran berpotensi meluas.
Api dengan mudah menyulut daun, ranting dan rerumputan kering di lereng Gunung Agung.
Petugas memutus api dengan membuat sekat di tanah.
"Kemarin petugas gabungan membuat sekat untuk sementara. Ini agar kobaran api tidak menjalar ke pemukiman penduduk. Sekarang kobaran api menjalar menuju ke atas," ungkap Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.