Berita Jembrana

Kaca Bus Dilempar Remaja Labil di Jembrana, Mengaku Ikut Tren di Media Sosial 

Kasus ini terungkap setelah peristiwa di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Minggu (1/10).

Istimewa
KACA PECAH - Bus pecah kaca setelah dilempar oleh remaja labil di wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (1/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pelemparan kaca bus terungkap. Pelakunya pelajar labil berinisial IPRS (17) asal Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Ia mengaku baru melempar bus di dua lokasi berbeda. Ia mengikuti aksi yang lagi tren di media sosial.

"Satu pelaku sudah kami amankan. Pengakuannya melakukan dua kali di dua lokasi berbeda tapi masih di wilayah Kecamatan Mendoyo," ungkap Kapolsek Mendoyo, Kompol I Putu Suarmadi, Senin (2/10).

Kasus ini terungkap setelah peristiwa di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Minggu (1/10). Saat itu, bus yang dikemudikan Hasan melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar.

Kemudian datang sepeda motor dari arah berlawanan. IPRS melakukan melemparkan batu ke kaca bus bagian samping hingga pecah. Ternyata polisi ada di belakang bus tersebut. Polisi mengejar pelaku kemudian berhasil menangkap remaja labil itu.

Baca juga: Resah Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Mangkrak, Forum Perbekel Bereaksi, Ingin Temui Pj Gubernur Bali

Baca juga: Imigrasi Denpasar Buru WNA Telanjang di Pura, Simak Berita Selengkapnya!

KACA PECAH - Bus pecah kaca setelah dilempar oleh remaja labil di wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (1/10).
KACA PECAH - Bus pecah kaca setelah dilempar oleh remaja labil di wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (1/10). (Istimewa)

Saat mencari target. pelaku yang masih anak sekolah ini dibonceng oleh rekannya, DGAS. Pelaku duduk di membawa batu kemudian melakukan pelemparan sekuat tenaga ke arah kaca bus saat melintas atau berpapasan.

"Hasil interogasi pelaku nekat melakukan aksinya tersebut hanya karena mengikuti tren. Tren itu sering pelaku lihat di media sosial," demikian kata Kompol I Putu Suarmadi.

Polisi mengamankan barang bukti berupa dua batu yang digunakan untuk melempar bus. "Masih diproses dan kami akan koordinasi dengan pihak sekolah, orangtua dan dinas terkait karena pelaku masih anak di bawah umur," tandasnya. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved