Bisnis
Sumaryana Rela Antre 1,5 Jam Demi Isi Bahan Bakar di Nusa Penida
Namun juga imbas dari meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Nusa Penida, yang membuat kebutuhan tranportasi terus meningkat.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Antrean kendaraan mobil untuk membeli BBM (Bahan Bakar Minyak) kembali terpantau di Nusa Penida, Kamis (5/10/2023) sore. Sekitar pukul 17.00 Wita, puluhan mobil tampak antre karena SPBU kehabisan bahan bakar.
Seorang warga, Ketut Sumaryana mengatakan, dirinya sudah memarkir kendaraannya di Jalan Raya Sental, Desa Ped sejak pukul 15.30 Wita. Saat itu antrean mobil-mobil sudah mengular untuk mengisi bahan bakar di SPBU.
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem di Tabanan Tercatat 341 KK, Bappelitbang Lakukan Verifikasi Validasi
Baca juga: Lestarikan Tanaman Lokal Bali, DPRD Badung Rancang Perda Inisiatif

"Bahan bakar habis, ini sudah antre dari jam setengah 4 sore agar dapat isi bensin," ungkap Sumaryana, Kamis (5/10/2023).
Sumaryana yang merupakan sopir pariwisata di Nusa Penida, sangat tergantung dengan persedian bahan bakar.
Sehari saja tidak mendapat bahan bakar, dirinya sudah tidak bisa mengantar tamu berwisata di Nusa Penida.
"Pariwisata Nusa Penida sudah mulai bangki kembali, saya harap ketersediaan bahan bakar di Nusa Penida selalu aman.
Sehingga kita kerja juga bisa lancar," ungkap dia. Tidak hanya kendaraan bermotor, truk-truk yang mengangkut jerigen untuk bahan bakar boat juga ikut antre berjam-jam di SPBU demi mendapatkan bahan bakar.
Setelah antre selama kurang lebih 1,5 jam, akhirnya pasokan bahan bakar dari Pertamina tiba di SPBU Sental sekitar pukul 17.45 Wita. Saat itu antrean mobil sudah mencapai sepanjang sekitar 200 meter.
Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan, antrean yang terjadi saat mengisi bahan bakar tidak hanya karena keterlambatan penyaluran BBM ke Nusa Penida.
Namun juga imbas dari meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Nusa Penida, yang membuat kebutuhan tranportasi terus meningkat.
"Kemacetan panjang mobil untuk membeli bahan bakar ini, juga merupakan imbas dari meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Nusa Penida yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan transportasi baik laut dan darat," jelas Putra Sumerta. (*)
CADANGAN Batu Bara Indonesia 31,9 Miliar Ton, Bali Tuan Rumah Internasional Fastmarkets CT Asia 2025 |
![]() |
---|
POTENSI Besar di Industri Crypto di Indonesia, OJK Sebut Transaksi Crypto Alami Kenaikan Tiap Bulan |
![]() |
---|
TUMBUH 10 Persen Produksi Tahu-Tempe, Butuh 3,4 Juta Ton Per Tahun, Dampak Harga Beras & Daging Naik |
![]() |
---|
Industri Furnitur Diprediksi Tumbuh Moderat, Simak Alasannya Berikut Ini |
![]() |
---|
RUPIAH Anjlok ke Rp16.601 Per Dolar AS, Simak Alasannya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.