Berita Bali
Balai Wilayah Sungai Bali Katakan Bendungan Sidan Masih Jadi PSN Progres Pembangunan Masih 68 Persen
Panca selaku PPPK Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali membidangi Bendungan mengatakan Bendungan Sidan memang masuk ke daftar PSN
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beberapa proyek pembangunan dicoret dari proyek strategis nasional (PSN).
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Salah satu proyek pembangunan yang dicoret dari PSN adalah proyek kawasan PU yakni Air Baku di Provinsi Bali.
Sementara itu di Bali, salah satu proyek Air Baku yang masuk ke PSN yakni pembangunan Bendungan Sidan.
Ketika dikonfirmasi, Panca selaku PPPK Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali membidangi Bendungan mengatakan Bendungan Sidan memang masuk ke daftar PSN.
Baca juga: Bendungan Palasari Menyusut, Ratusan Hektare Terdampak Kekeringan
“Kalau untuk bendungannya ya bendungan Sidan masuk proyek PSN kalau untuk air baku apakah sudah masuk PSN atau belum saya tidak paham. Kalau Bendungan Sidan dan proyek air bakunya beda lagi. Sepertinya itu masih proses design di Jakarta,” jelasnya, Sabtu 7 Oktober 2023.
Panca juga mengatakan hingga kini Bendungan Sidan masih masuk dalam daftar PSN.
“Bukan masih PSN, kalau yang dicoret itu katanya Bandara. Sampai saat ini Bendungan Sidan masih masuk PSN,” imbuhnya.
Pembangunan Bendungan Sidan yang rencananya akan rampung pada tahun 2023 dikabarkan mundur setelah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Helson Siagian sempat kunjungi Bendungan Sidan pada Juni 2023 lalu.
Mundurnya jadwal penyelesaian konstruksi Bendungan Sidan karena kadar air dalam tanah untuk penimbunan masih cukup tinggi.
“Karena timbunan Bendungan Sidan bukan timbunan batu seperti Bendungan di Tamblang tetapi Bendungan dengan tanah yang sangat bergantung dari kadar air. Kalau kadar air terlalu tinggi itu otomatis tidak bisa dilakukan penimbunan cepat. Prosesnya harus berhenti sesaat sampai kadar airnya turun,” bebernya.
Sementara, kadar air yang ideal untuk timbunan di Bendungan Sidan itu 19 persen tapi kenyataannya, saat ini kadar air di Bendungan Sidan di atas 22-25 persen.
Dari 22-25 persen menuju ke 19 persen itu membutuhkan waktu.
Ia pun memberikan contohnya, misalnya hari ini dilakukan penimbunan dengan ketinggian 5 meter maka prosesnya tidak bisa kita lanjut ke timbunan selanjutnya karena harus menanti kadar air turun dulu.
“Itu yang menyebabkan ada potensi Bendungan Sidan alamai keterlambatan ini sudah disampaikan juga ke KSP, Dirjen, Pusat, ke Kementerian,” tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.