Berita Klungkung

Kebutuhan Pokok Menuju Nusa Penida Ngantre Setengah Bulan, Beras Rusak, Telur Sampai Busuk

Mobil-mobil dengan muatan kebutuhan pokok, mengalami kendala saat hendak menyebrang ke Nusa Penida.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Mobil angkutan barang dengan tujuan Nusa Penida yang antre di Jalan By Pass Kusamba, Minggu (8/10/2023). Mobil yang mengangkut kebutuhan pokok, bahkan lebih dari 10 hari antre, karena tidak bisa menyebrang ke Nusa Penida. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Mobil-mobil dengan muatan kebutuhan pokok, mengalami kendala saat hendak menyebrang ke Nusa Penida.

Bahkan angkutan kebutuhan pokok ini, harus parkir 10 sampai 15 hari di pinggir jalan dan membuat muatan seperti beras hingga telur rusak.


Seperti yang terlihat di By Pass Kusamba, Klungkung, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: KMP Nusa Jaya Abadi Perawatan Mesin, Angkutan Barang ke Nusa Penida Diarahkan ke Kapal LCT

Ada belasan kendaraan truk dan pikap terparkir di sisi utara dan selatan jalan.

Mobil-mobil tersebut memuat berbagai kebutuhan pokok untuk dikirim ke Nusa Penida, seperti beras, telur, tepung, minyak goreng, dan sebagainya yang ditutup hanya dengan terpal.

Bahkan ada juga mobil yang mengangkut barang-barang elektronik.


Mobil itu sudah berhari-hari tidak bisa menyebrang ke Nusa Penida. Hanya bisa parkir di pinggir jalan, menunggu antrean untuk dapat menyebrang ke Nusa Penida.

Baca juga: Nelayan Keluhkan Sudah Susah BBM, Alat Juga Rusak, Kapal Tanker Terjang Jaring Nelayan di Kusamba


"Ada (mobil) yang sudah tidak bisa nyebrang selama 10 hari, bahkan ada juga yang 15 hari. Ini karena kapal Roro (KMP Nusa Jaya Abadi) masuk docking."

"Ada kapal angkut barang (LCT) tapi banyak mobil pribadi yang justru diangkut," ujar seorang sopir angkutan kebutuhan pokok, Kadek Wijaya saat ditemui di seputaran Jalan Bypass Kusamba, Minggu (8/10/2023).

 


Karena antre berhari-hari, kebutuhan pokok yang hendak dibawa ke Nusa Penida menjadi rusak. Beras dan tepung rusak karena lembab, roti yang berjamur, hingga telur sudah tercium bau busuk.


"Itu beras dan tepung sudah 15 hari ditutup terpal, tentu rusak. Bahkan ada yang ngangkut telur juga sudah tercium busuk. Kasian kebutuhan pokok untuk warga di Nusa Penida rusak, itu muatan yang rusak kerugiannya bisa sampai Rp20 Juta sampai Rp70 juta satu mobil," ungkapnya.


Ia sangat berharap ada solusi dari masalah ini, apalagi yang diangkut merupakan kebutuhan pokok yang tentu sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah kepulauan di Nusa Penida.

Gangguan penyebrangan ini, juga dapat memicu kenaikan harga berbagai komoditas di Nusa Penida.


"Kebutuhan pokok ke Nusa Penida hampir sebagian besar didatangkan dari Bali daratan. Kalau pengiriman tersendat, bisa ada kelangkaan dan imbasnya harga kebutuhan pokok akan naik. Masyarakat lagi yang dirugikan," keluhnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved