Berita Denpasar
Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Denpasar Anggarkan Rp5 Miliar
Pemkot Denpasar menargetkan di akhir tahun 2023 ini, kemiskinan ekstrem turun di bawah satu persen.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar menargetkan di akhir tahun 2023 ini, kemiskinan ekstrem turun di bawah satu persen.
Dimana data saat ini, kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar mencapai 2,9 persen.
Agar bisa menurunkan kemiskinan ekstrem tersebut, Pemkot Denpasar pun sudah menganggarkan Rp5 miliar.
Baca juga: PJ Gubernur Bali Minta Bank Daerah Bantu Tangani Kemiskinan Ekstrem, Simak Beritanya!
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Minggu 8 November 2023.
Arya Wibawa mengatakan, anggaran itu digelontorkan untuk beberapa kegiatan.
Kegiatan tersebut meliputi pemberian sembako selama 3 bulan kepada keluarga yang masuk katagori alami kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Dewan Gianyar Ragukan Data BPS Bali, Harap Keluarkan Data By Name By Address Soal Kemiskinan Ekstrem
Selanjutnya pihaknya menugaskan desa dan kelurahan untuk melaporkan terkait kebutuhan bedah rumah dari warganya.
"Kalau ada melihat situasi rumah yang perlu kita bedah akan kita bedah. Saat ini Kita sudah ada sekitar 7 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya akan dibedah akhir tahun ini," katanya.
Selain itu, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemkot Denpasar telah mendata potensi warga yang masuk katagori kemiskinan ektrem ini.
Baca juga: Gianyar Sumbang Stunting Tinggi, Tugas Pj Bupati Entaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Potensi yang dimaksud adalah kemampuan atau bakat yang dimiliki untuk dikembangkan.
"Misalnya ada yang ahli menjahit atau suka masak, kita akan beri pelatihan selama 3 bulan," katanya.
Harapannya, pelatihan tersebut dapat mengembangkan kemampuan warga yang bersangkutan sehingga menjadi modal untuk memperoleh pendapatan.
Baca juga: Target Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di Bali Sisa 0,54 Persen, Bali Miliki Modal Bagus
Dengan demikian Arya Wibawa mengaku optimis pada akhir tahun ini kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar akan berkurang pada akhir tahun ini.
Ia menambahkan, keluarga yang menerima bantuan ini merupakan KK yang tercatat penduduk ber-KTP Denpasar.
Data tersebut berdasarkan catatan dari Kementerian Sosial RI.
Arya Wibawa menambahkan, angka 2,9 persen untuk kemiskinan ekstrem tergolong kecil jika dilihat dari jumlah penduduk Kota Denpasar. (*)
Berita lainnya di Kemiskinan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.