Wawancara Khusus

Satgas Evakuasi KTT AIS, Siap Amankan Tamu Negara Dari Potensi Bencana Gempa Bumi M 8,5 dan Tsunami

Satgas Evakuasi KTT AIS Di Bali, Siap Amankan Tamu Negara Dari Potensi Bencana Gempa Bumi M 8,5 dan Tsunami

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO
Suasana Posko Satgas Evakuasi KTT AIS. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Satgas Evakuasi dengan perkuatannya melaksanakan operasi siaga bencana terhadap kepala negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Archipelago And Island States (AIS) di Bali 10-11 Oktober 2023 dengan waktu operasi 7-12 Oktober 2023.

Total sebanyak 250 personel TNI Kodam IX/Udayana tergabung dalam Satgas Evakuasi yang disiapkan untuk mengevakuasi tamu negara VVIP apabila terjadi bencana alam.

Mekanisme evakuasi yang disiapkan terhadap VVIP, mulai dari tempat kegiatan dan hotel sampai dengan tamu VVIP dievakuasi keluar wilayah Bali dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 2 jam. Di mana sebanyak tujuh tamu VVIP dari 52 negara hadir dalam KTT AIS ini.

Adapun mekanisme evakuasi di tempat kegiatan dan hotel jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami, saat terjadi gempa diikuti tsunami, seluruh VVIP diarahkan menuju assembly point di tempat terbuka di sekitar hotel dan tempat kegiatan.

Selanjutnya VVIP diarahkan menggunakan kendaraan VVIP yang telah disiapkan menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Puja Mandala dilanjutkan menuju Helipad yang berada di Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Khusus hotel Hilton, Apurva dan Samabe dievakuasi menuju Helipad Fly Bali Heli.

Sepanjang rute dari assembly point menuju TES atau Helipad disiagakan Subsatgas rute evakuasi. Setelah tiba di GWK atau Helipad, VVIP diterbangkan menuju Bandara Zam Lombok, selanjutnya diterbangkan menggunakan Pesawat menuju Bandara Juanda Surabaya.

“Satgas Evakuasi ini Tupoksinya hanya untuk mengantisipasi ancaman bencana alam dengan sasaran yaitu kepala negara atau pejabat setingkat kepala negara. Ancaman bencana alam yang paling mungkin adalah gempa bumi dan tsunami. dengan melakukan menkanisme yang sudah disiapkan dan dilatihkan oleh Satgas Evakuasi", ujar Kasdam IX/Udayana selaku Dansatgas Evakuasi, Brgjen TNI Sachono, SH, Msi, MTr (Han) saat dijumpai Tribun Bali di Nusa Dua, pada Rabu 11 Oktober 2023

Sedangkan untuk Gunung Agung saat ini dalam situasi Level 1 yang artinya normal, namun Satgas Evakuasi tetap mempersiapkan kemungkinan bencana terjadi bersama unsur BPBD, BMKG, Basarnas, dan PVMBG.

Dijelaskan Kasdam IX/Udayana, Skenario paling buruk tentang kebencanaa berdasarkan keterangan BMKG  adalah menghadapi gempa bumi dengan magnitude 8,5 diikuti gelombang tsunami.

“BMKG menjelaskan gempa tersebut kemungkinan terjadi wilayah laut bali sebelah selatan, ketinggian tsunami bisa mencapai 10-12 meter, wilayah nusa dua dengan rata-rata ketinggian 3-7 MDPL rawan tersapu, sehingga Satgas Evakuasi disiapkan untuk menghadapi situasi medan terburuk, menjangkau kepala negara.” ujar dia.

Baca juga: Pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk Mundur, Direncanakan Juli 2024 Mendatang

Sebagaimana dalam pelaksanaan KTT AIS, Satgas evakuasi dibagi dalam jumlah personel melekat di tempat kegiatan di BNDCC dan BICC yang digunakan untuk meeting resmi dan gala dinner, serta sejumlah hotel tempat menginap.

“Prosedur yang sudah dibuat oleh hotel untuk melindungi diri dari reruntuhan setelah, guncangan selesai, VVIP menuju keluar melalui jalur evakuasi di asselmbly point. Golden Time Tsunami mencapai daratan dalam waktu 16-20 menit setelah gempa,” katanya.

Satgas Evakuasi tidak bekerja sendiri namun juga dibantu Satgas Udara dengan pengerahan 6 unit helikopter yang sudah bersiaga di wilayah Bali. 

Selain itu, di tempat kegiatan maupun penginapan juga memiliki perangkat Early Warning Sistem (EWS) alat untuk memberikan peringatan gempa bumi dan tsunami.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved