TPA Suwung Kebakaran

Kebakaran TPA Suwung, Dinkes Bali Pantau Dampak Penyakit ISPA

TPA Suwung Denpasar Terbakar, Dinkes Bali lakukan pemantauan timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Tribun Bali/Putu Supartika
Proses pemadaman api di TPA Suwung, Sabtu, 14 Oktober 2023 siang - Kebakaran TPA Suwung, Dinkes Bali Pantau Dampak Penyakit ISPA 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali lakukan pemantauan timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom mengatakan ia akan fokus terlebih dulu ke dampak kebakaran yang ada di TPA Suwung, Denpasar.

“Khusus dulu yang terbaru TPA yang di Suwung kita saat ini lagi monitor dengan Kadiskes Denpasar mengerahkan Puskesmas untuk monitor masyarakat di sekitar sana yang terdampak. Dari monitornya kita lihat dampak asap dulu,” jelas Anom pada Sabtu 14 Oktober 2023.

Maka dari itu, kata Anom, ia sampaikan kepada masyarakat yang terdampak di TPA Suwung agar memakai masker terlebih dulu.

Baca juga: Bali Kembali Dapat Tambahan 1 Helikopter untuk Penanganan Kebakaran di TPA Suwung

Pemantauan terkait ISPA ini akan dilakukan pada 2 minggu hingga 1 bulan ke depan untuk melihat apakah ditemukan warga yang terjangkit ISPA. Khususnya untuk warga yang tinggal di area TPA.

“Dua minggu lagi kita akan turun ke masyarakat sekitar sana (TPA), memantau langsung ada tidak yang batuk, pilek dan demam atau batuk, pilek dan sesak itu yang kita pantau. Karena itu merupakan gejala ISPA kita anjurkan segera ke Puskesmas,” imbuhnya.

Sementara untuk tempat lain yang alami kebakaran, dikatakan Anom belum ada dampak signifikan pada kesehatan warga.

Maka dari itu ia masih memfokuskan penanganan waspada ISPA di lokasi kebakaran TPA Suwung.

Untuk masyarakat di sana, Anom mengatakan, juga sudah membagikan masker dan bekerjasama dengan BPBD agar masyarakat sekitar menggunakan masker.

Dan bagi warga yang berdampak langsung atau tinggal dekat TPA sudah dilakukan pemindahan.

Ketika disinggung antisipasi panic buying masker, Anom mengatakan, ia sudah membantu memberikan masker ke warga yang terdampak, sehingga ia berharap tidak ada lagi panic buying masker seperti saat Covid-19.

“Kita lagi kerahkan masker dengan BPBD, kalau ada yang beli silahkan karena harganya sudah normal kita juga bagi-bagikan yang penting kalau sudah berdampak betul harus pakai masker semoga dengan mencegah 2 minggu sampai 1 bulan tidak ada ISPA,” imbuhnya.

Bahaya penyakit ISPA ini jika tidak diberikan penanganan pasien bisa terinfeksi radang paru-paru atau pneumonia.

“Kan nafas sampai masuk ke paru-paru biasanya ya tapi yang paling cepat itu kita antisipasi di ISPA. Saat ini belum ada gejala cegah aja dengan pakai masker nanti akan ada pemantauan ke rumah-rumah dengan Puskesmas,” tutupnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved