Berita Bangli
Pendapatan Lebih Rendah Daripada Pengeluaran, Dewan Minta Pemkab Evaluasi Pengelolaan PLST Bangli
Pendapatan Lebih Rendah Daripada Pengeluaran, Dewan Minta Pemkab Evaluasi Pengelolaan PLST Banglet
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Sebab jika terus dilanjutkan, bukan tidak mungkin modal usaha yang diberikan akan habis.
"Kalau memang tidak layak usaha itu, maka lebih baik dilepaskan saja. Toh jika usaha ini tidak dilanjutkan, tidak akan berdampak pada masyarakat Bangli. Sebab listrik seluruhnya mengandalkan PLN," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Ekonomi Setda Bangli, Dwi Wahyuni tak memungkiri jika pengelolaan PLTS tidak mampu menghasilkan pendapatan signifikan. Ini dikarenakan biaya maintenance yang mahal sedangkan harga jual listrik yang telah ditentukan tergolong kecil.
"PLN membeli listrik PLTS sebesar Rp 750/kwh. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh Perusda tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh," ujarnya.
Baca juga: Ditto Percussion Dikukuhkan Jadi Ketua Padel Bali, Targetkan Olahraga Asal Meksiko Ini Masuk PON
Baca juga: Pohon Tumbang Di Desa Suter Timpa Rumah Warga
Kendati demikian, Dwi Wahyuni menilai tidak mungkin membiarkan PLTS Bangklet. Ini dikarenakan PLTS tersebut merupakan barang hibah dari pemerintah pusat.
Apabila tidak dimanfaatkan, maka Pemda akan dianggap menelantarkan aset.
"Agar Perusda tidak merugi dan PLTS masih tetap berjalan, solusinya adalah pembentukan Perseroda untuk pengembangan unit usaha lainnya. Sebab dengan adanya Perseroda, akan ada penambahan unit usaha. Dengan demikian diharapkan antar unit usaha dapat saling mendukung," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.