TPA Suwung Kebakaran
Pengungsi Kebakaran TPA Suwung Dipulangkan ke Daerahnya, Wali Kota Denpasar: Simpan Sampah di Rumah
TPA Suwung Terbakar, Jaya Negara juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pertama yakni helikopter water bombing BNPB yang semula satu kini ditambah menjadi dua helikopter.
Kedua, optimalisasi penanganan darat dengan personel pemadam kebakaran dan yang terbaru adalah menggunakan metode injeksi air dengan alat yang langsung didatangkan dari Sulawesi dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Dikatakannya, proses injeksi air ini menggunakan pipa dan disemprotkan dengan air yang telah dicampurkan bahan kimia untuk pendinginan lokasi titik api.
"Proses penyisiran lokasi kebakaran TPA Suwung terus dilakukan semoga musibah kebakaran ini dapat kita atasi segera dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak hingga TNI dan Polri," ujar Jaya Negara. (ant/sup)

Khawatir Jadi Bom Waktu
KEBAKARAN di TPA Suwung diminta lebih menjadi atensi pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Pengamat Lingkungan sekaligus Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Udayana, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma.
“Harus segera menjadi perhatian pemerintah yang serius. Tempat itu sudah berdiri sejak 1980-an. Berarti berusia 40 tahun dan tumpukan sampah sudah 30 meter,” kata Wijaya, Senin 16 Oktober 2023.
Dikhawatirkan TPA Suwung ini akan menjadi bom waktu, terlebih gas metana yang ada pada sampah akan membahayakan.
Dan gas metana yang terperangkap pada sampah yang sudah lama bahkan telah berubah menjadi humus.
Wijaya juga mengatakan agar secepatnya Penjabat Gubernur Provinsi Bali Sang Made Mahendra Jaya mengambil langkah cepat untuk mengatasi sampah di TPA Suwung.
“Seperti melakukan bidding mengundang pengusaha yang bisa menangani sampah tersebut. Jangan dibatasi metodenya, karena sampah bisa dimanfaatkan selain listrik, seperti untuk batako dan paving. Bebaskan metodenya, tidak dibatasi yang penting dalam misalkan 5 tahun sampah selesai," bebernya.
Ia memperkirakan jumlah gas metana di tumpukan sampah TPA Suwung sekitar 74 juta meter kubik.
Walau beberapa sudah terbakar, tapi bagaimana dengan sampah yang lain dan gas metana yang masih terperangkap di dalamnya.
Untuk mengurai itu sampah harus dibongkar dan membuat sodetan untuk mengeluarkan gas metana yang terkubur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.