Berita Klungkung

Belasan Palinggih Rata Dengan Tanah, Pohon Kepuh Usia Ratusan Tahun Tumbang di Pura Dalem Seluwang 

Akibatnya ada belasan palinggih rata dengan tanah, setelah tertimpa pohon berusia ratusan tahun tersebut.

Eka Mita Suputra/Tribun Bali
Warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang. 

TRIBUN-BALI.COM - Pohon kepuh berukuran raksasa, tumbang di Pura Dalem Seluwang di Desa Tojan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung.

Akibatnya ada belasan palinggih rata dengan tanah, setelah tertimpa pohon berusia ratusan tahun tersebut.

Lebih dari seratus warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang

Pohon kepuh yang tumbang tersebut, tumbuh di area pura dan selama ini disakralkan.

Warga setempat memperkirakan pohon itu sudah berusia ratusan tahun, hingga tumbuh menjulang dengan ketinggian sekitar 25 metet dan diameter batang pohon sekitar 3 meter.

Kejadian Pohon Kepuh tumbang itu pertama kali diketahui warga setempat, I Komang Suasta.

Pada Rabu sore (18/10/2023), ia pergi ke sawahnya yang berlokasi tidak jauh dari Pura Dalem Seluwang. Namun tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh yang sangat keras.

Baca juga: Lereng Gunung Agung Karangasem Bali Kembali Terbakar, Simak Begini Kondisinya!

Baca juga: Sudah Datangkan Balian Samar, Kakek 88 Tahun Belum Juga Ditemukan, Ini Kata BPBD Tabanan

Warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang.
Warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang. (Istimewa)


"Saya dengar suara gemuruh sangat keras, lalu setelah itu burung beterbangan dari arah Pura Dalem Seluwang," ujar Komang Suasta saat ditemui di area pura, Kamis (19/10/2023).


Komang Suasta bergegas berlari ke arah pura, dan melihat pohon kepuh berukuran raksasa yang selama ini disakralkan warga, tumbang dan merusak bangunan palinggih di sekitarnya.


"Saya awalnya bingung mau cari siapa. Saya laporkan ke Sekdes Desa Tojan. Lalu sekdes yang melapor ke pangempon pura dan ke BPBD Klungkung," ungkap dia.


Petugas BPBD Klungkung bersama warga sudah mencoba melakukan penanganan, pasca bencana di Pura Dalem Seluwang, Rabu (18/10/202) sore.

Namun karena besarnya ukuran pohon yang tumbang, dan kerusakan parah yang diakibatkan, evakuasi pohon tumbang tidak dapat diselesaikan sekaligus.


"Melihat kerusakan pura dan besarnya pohon yang tumbang, penanganan baru bisa kami lanjutkan hari ini.

Sebesar apapun pohon yang tumbang ini, akan kami bantu masyarakat sampai tuntas.

Kalau tidak selesai hari ini, evakuasi pohon kami lanjutkan besok," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, yang turun langsung ke lokasi tumbangnya pohon tersebut.


Kelihan Pura Dalem Seluwang, Komang Sukerta, mempekirakan pohon kepuh itu tumbang karena faktor usia.

Terlebih diperkirakan pohon itu sudah berusia ratusan tahun. Pihaknya sebelumnya tidak berani menebang pohon itu karena disakralkan masyarakat.

Warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang.
Warga pangempon Pura Dalem Seluwang, Kamis (19/10/2023) hadir untuk bergotong-royong membersihkan puing bangunan palinggih mereka yang hancur akibat tertimpa pohon tumbang. (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

 


"Sempat pohon itu seperti amblas, namun kerena disakralkan kami tidak berani menebang. Kemarin sore, tidak ada angin, tidak ada hujan, pohon ini tiba-tiba tumbang," ujar Komang Sukerta, Kamis (19/10/2023).


Saking besarnya pohon yang tumbang, menyebabkan kerusakan parah di Pura Dalem Seluwang.

Dari 18 bangunan palinggih yang ada di pura tersebut, sebanyak 15 palinggih rata dengan tanah. Hanya ada 3 bangunan palinggih yang utuh.


Adapun bangunan palinggih yang mengalami kerusakan karena tertimpa pohon kepuh tumbang itu antara lain piasan, panggungan, meru tumpang tiga, gedong sari, palinggih Basuki dan lainnya.


"Total kerugian dari musibah ini kami perkirakan lebih dari Rp1 miliar," ungkap Sukerta.


Melihat kerusakan yang sangat parah, ia berencana akan membuat proposal untuk memohon bantuan ke pemerintah untuk perbaikan Pura Dalem Seluwang.


"Kami akan coba ajukan (bantuan) ke desa, pemerintah, hingga anggota dewan. Agar perbaikan pura ini dapat segera dilakukan," harap Sukerta.


Pura Dalem Seluwang diempon oleh warga di 3 banjar, yakni, Banjar Celepik Desa Tojan, Banjar Mergan Klungkung, dan Banjar Lebah dengan jumlah sekitar 250 KK. 


Susun Proposal Perbaikan Pura


Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengatakan, musibah pohon kepuh yang tumbang menyebabkan kerusakan parah di Pura Dalem Seluwang


"Nanti proposal dan ajukan ke gubernur. Semoga pengempon pura ini bisa dapat bantuan," ungkap Widiada.


Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengaku sangat perihatin setelah melihat kejadian pohon tumbang ini.

Bupati menugaskan BPBD agar ikut bersama-sama dengan masyarakat, untuk gotong-royong membersihkan material pura yang rusak.

Selanjutnya tolong buatkan laporan lengkapnya kerugian materialnya berapa, diikuti juga dengan membuat perencanaan proposal. 


“Segera urus proposalnya agar cepet selesai. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini dan mari bersama-sama semangat bergotong-royong,” harap Bupati Suwirta. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved