Berita Bali
Pemprov Bali Teken Proyek E-BRT dan Titik Pengecasan Elektrik, Seriusi Transportasi Umum Listrik
Penandatanganan Joint Kick-Off Meeting Dalam Rangka Kegiatan Feasibility Studies Project Electrical Vehicle-BRT dan Electrical Vehicle Charging Points
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Namun rasanya juga tidak bisa melakukan hal tersebut terus menerus, karena itu mau tidak mau mobilitas harus dilakukan dan kalau bisa memilih mobilitas yang nyaman, tiba tepat waktu dan tidak terganggu oleh kemacetan.
Sekarang, kata Samsi, masyarakat tinggal memilih apakah nantinya tetap mau bermacet-macet ria dengan kendaraan pribadi atau naik public transport yang kira-kira bisa dihitung tibanya kapan.
“Sehingga kalau kita janjian sama orang kita bisa janjian tepat waktu dan memastikan ada di tempat tertentu saat waktu yang kita inginkan. EBRT ini salah satu kelebihannya itu sehingga yang diharapkan tidak terganggu dengan kemacetan. Jadi dia akan mendapatkan satu priority pada persimpangan. Kedua, dia akan dedicated. Sebagian tempat itu akan didedicated sehingga nantinya yang akan menjadi utama adalah bis,” paparnya.
Untuk mencapai bis ini maka diutamakan adalah orang-orang yang bisa berjalan kaki dengan nyaman dan menggunakan sepeda atau sepeda listrik, misalnya.
Ini kuncinya untuk bisa memperbaiki sistem mobilitas karena kalau tidak maka akan selama-lamanya terjebak pada kemacetan.
Padahal orang datang ke Bali akan lebih banyak dan yang memerlukan pelayanan akan lebih besar.
“Masyarakat kita juga semakin banyak setiap tahun. Maka mau tidak mau kita harus bertransformasi menuju public transport. Ini bukan suka atau tidak suka. Tapi kelihatannya tidak akan ada lagi pilihan, kecuali itu,” katanya. (sar)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.