Berita Bali

Bensin Tumpah Dekati Sumber Api, Ruko pun Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Kasih Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, pemilik toko Kadek Suardika (41) sedang menyalakan api

Istimewa
KEBAKARAN - Petugas berjibaku memadamkan kebakaran ruko di Banjar Sendang Lapang, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Minggu (22/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Sebuah ruko di Banjar Sendang Lapang, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, terbakar, Minggu (22/10) pagi. Pemilik toko diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 200 juta.

Kasih Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, pemilik toko Kadek Suardika (41) sedang menyalakan api untuk menambal ban motor milik pelanggan. Di saat yang bersamaan, istrinya memindahkan bensin dari jeriken ke botol menggunakan selang kecil.

Bensin tersebut hendak dijual eceran. Selanjutnya istri Suardika pergi. Ia meninggalkan jeriken dan selang yang masih mengalirkan bensin ke botol. Ternyata botol tersebut penuh sehingga bensin pun tumpah ke lantai hingga mengalir ke tempat Suardika menambal ban motor.

 

Baca juga: Kebakaran Hutan Lereng Gunung Agung Masih Sisa Tiga Titik

Baca juga: Polres Bangli dan Polsek Bersama Amankan Kunjungan Wisata Menteri Kehakiman Negara Kamerun ke Bangli

Sontak api yang ada di alat penambal ban itu  kemudian menyambar bensin tersebut hingga terjadi ledakan yang cukup keras. Api kemudian dengan cepat menjalar, membesar, membakar seluruh isi ruko berukuran 6x5 meter tersebut.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut. Namun ganasnya api membuat korban tak mampu menyelamatkan barang dagangannya. Bahkan satu unit motor juga ludes terbakar.

Warga yang mengetahui kejadian ini kemudian bergegas membantu korban melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Selang beberapa menit kemudian sebanyak dua unit mobil damkar dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Hingga akhirnya api berhasil dijinakan sekitar satu jam kemudian.

"Penyebab terjadi akibat bensin yang tumpah ke tempat api yang digunakan oleh korban untuk menambal ban milik pelanggannya. Api kemudian menyambar bensin tersebut dan membakar semua isi ruko. Korban ditafsir rugi Rp 200 juta. Tidak ada korban jiwa atau korban luka-luka," tandasnya.

Area hutan lereng Gunung Agung kembali terbakar, Kamis  (19/10/2023).

Api berada di  beberapa titik di bagian timur, tepatnya diatas Br. Buana Kusuma, Dukuh, Kecamatan Kubu.

Kobaran api cukup jauh dari pemukiman penduduk. Api diperkirakan naik ke puncak Gunung Agung.
Area hutan lereng Gunung Agung kembali terbakar, Kamis  (19/10/2023). Api berada di  beberapa titik di bagian timur, tepatnya diatas Br. Buana Kusuma, Dukuh, Kecamatan Kubu. Kobaran api cukup jauh dari pemukiman penduduk. Api diperkirakan naik ke puncak Gunung Agung. (Istimewa)


Terpantau Tiga Titik

Sementara itu, kebakaran hutan lindung di lereng Gunung Agung masih sisa tiga titik. Kobaran api terpantau mengecil dibandingkan sebelumnya. Titik kebakaran berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Tiga titik kebakaran tersebut berada di hutan wilayah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Rendang. Untuk Kubu ada dua titik, semua di Desa Dukuh. Sedangkan satu titik ada di Pura Gae, Rendang," kata Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Minggu (22/10).

Berdasarkan pantauan, api menjalar ke puncak gunung, tidak menuju area pemukiman warga. "Tadi kami sudah melakukan pemantauan dari bawah. Kalau dilihat kasat mata, hanya terlihat asap. Kita terus melakukan pengawasan dan pemantauan kebakaran di sekitar Gunung Agung," jelas Arimbawa.

Petugas masih memantau sehingga belum bisa dipastikan total luas lahan hutan yang terbakar. Dari Bulan September 2023 hingga 17 Oktober 2023, luas hutan di Karangasem yang terbakar terdata mencapai 750 hektare. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.

Arimbawa mengatakan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Karangasem tahun ini menjadi yang terbesar dalam catatan 10 tahun terakhir. "Ini kebakaran terbesar dari 10 tahun terakhir. Sebelumnya kebakaran besar pernah terjadi tahun 2012 lalu, kobaran api merembet hingga hutan di sekitar Pura Pasar Agung Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem,"kata Arimbawa.

Koordinator Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Timur, I Made Warta mengatakan, kebakaran terbanyak terjadi di hutan bagian timur wilayah Kecamatan Kubu. Kata dia, kebakaran hutan sering terjadi saat siang hari.  

"Kita masih tetap memantau. Biasanya kebakaran lereng Gunung Agung terjadi saat siang karena kemarau panjang. Sedangkan kadar air di pohon sangat sedikit. Ini mempercepat kebakaran. Petugas siaga memadamkan jika bisa  dijangkau," kata Warta. (rtu/ful))

Aparat saat memantau penanganan kebakaran di sebuah lahan milik warga di Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo Daug Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 22 Oktober 2023.
Aparat saat memantau penanganan kebakaran di sebuah lahan milik warga di Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo Daug Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 22 Oktober 2023. (Istimewa)


Puntung Rokok Menyala

Kebakaran juga terjadi di Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu siang kemarin. Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 13.40 Wita. Seorang warga melintas di lokasi dan mendapatkan lahan tersebut sedang terbakar.

Petugas pemadam kebakaran beserta empat unit armada damkar pun datang ke lokasi untuk meredam amukan si jago merah yang membakar semak belukar, rumput kering dan pohon bambu. Setidaknya butuh waktu 45 menit untuk penanganan.

Petugas menyatakan, kebakaran terjadi diduga karena puntung rokok yang masih menyala. "Diduga karena ada puntung rokok yang dibuang sembarangan di lokasi," kata Kapolsek Mendoyo, Kompol I Putu Suarmadi. (mpa)

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved