Berita Tabanan
Antre Hingga Empat Jam Untuk Buang Sampah di TPS Kelating, TPA Mandung Kembali Dibikinkan Kubangan
Sehari pasca ditutup untuk penataan ulang, kini TPS Kelating kembali dibuka. Antrean truk untuk masuk pun nampak,
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sehari pasca ditutup untuk penataan ulang, kini TPS Kelating kembali dibuka. Antrean truk untuk masuk pun nampak, pada Senin 23 Oktober 2023 hari ini.
Bahkan, salah satu sopir truk mengaku mulai dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 14.15 Wita belum dapat menurunkan sampah.
Sopir truk sampah, Wayan Subagia mengatakan, bahwa dirinya merupakan pengangkut sampah untuk wilayah Desa Sudimara Kecamatan/Kabupaten Tabanan.
Dan antrean sudah menjadi langganan ketika memang TPA Mandung tutup, sejak kebakaran terjadi pada 14 Oktober 2023 lalu. Hingga nyaris dua pekan ini, dirinya membuang sampah di TPS Kelating. Dan kondisinya mengantre seperti saat ini.
“Ya karena kan memang dari Kodya dan Badung juga buang di sini. Jadi ya mengantre begini. Tadi mulai jam 10 sudah ngantre,” ucapnya.
Subagia mengaku, bahwa membawa paling tidak sekitar 3 ton sampah, dari Desa Sudimara.
Dan atas penutupan kemarin, dari desa kemarin sementara waktu sampah dititip di Banjar-Banjar dan akhirnya baru saat ini bisa untuk diangkut.
Sebelum kebakaran, ia kerapnya akan membuang sampah rumah tangga itu ke TPA Mandung.
“Jadi kemarin nahan ngirim, ditempatkan di Banjar-Banjar. Dulu di Mandung sejak kebakaran dialihkan ke sini. Karena swasta dibuang ke sini,” ungkapnya.
Terpisah, Bendesa Adat Kelating, Dewa Made Maharjana mengatakan, bahwa pihaknya sudah diundang oleh Pemkab Tabanan untuk membicarakan persoalan overload di Kelating. Pada sore ini, alama direncanakan pertemuan itu.
Saat ini untuk TPS Kelating sendiri, total luasan lahan ialah sekitar 46,5 are dengan rata rata kedalaman 25 meter.
“Tapi kita juga tifak tahu berapa lama akan penuh,” ungkapnya.
Baca juga: Menangkan Pasangan Prabowo-Gibran, Golkar Bali Andalkan Jokowi Effect
Persoalan sampah darurat ini sejatinya membuat Desa Adat Kelating selaku pengelola kewalahan. Karena sampah bisa mencapai 300 ton per hari.
Overload sampah sudah pasti terjadi di bekas galian C wilayah yang dipimpinnya itu.
Dan sejatinya, tempat pembuangan sampah saat ini hanya bersifat sementara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.