Berita Tabanan
Antre Hingga Empat Jam Untuk Buang Sampah di TPS Kelating, TPA Mandung Kembali Dibikinkan Kubangan
Sehari pasca ditutup untuk penataan ulang, kini TPS Kelating kembali dibuka. Antrean truk untuk masuk pun nampak,
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
Bukan merupakan tempat pembuangan akhir.
Sehingga, galian C yang ada itu adalah TPS dan bukan TPA. Itu merupakan reklamasi untuk kubangan kemudian sudah tertutup.
“Ini bukan TPA tapi TPS, yang merupakan Bekas galian C, karena ada reklamasi dan hanya untuk skup di desa saja,” katanya.
Menurut dia, atas bencana darurat sampah, pihaknya tidak ada pilihan, usai Pemkab Tabanan meminta bantuan.
Seandainya bisa memilih, maka pihak Desa Adat akan menolak.
“Kalau bukan darurat sampah dan untuk Bali. Kami pasti sudah nolak. Kami sudah sangat kewalahan. Apalagi bau sampah begini kan menyengat. Dan bekas galian itu peruntukan bukan TPA,” ungkapnya.
Sedangkan untuk TPA Mandung, Tim Darurat Penanggulangan Kebakaran TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Mandung terus menambah jumlah kubangan untuk mengurangi titik api.
Kubangan yang semula hanya dibuat lima kini sudah bertambah menjadi delapan.
Penambahan jumlah kubangan yang nantinya diisi air ini dilakukan karena dinilai efektif mendinginkan gas metan dan bara api pada lapisan bawah permukaan bukit sampah di TPA Mandung.
Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Tabanan Anak Agung Gede Dalem Trisna Ngurah mengatakan, bahwa saat ini sudah ada delapan kubangan.
Penambahan jumlah kubangan di bukit sampah TPA Mandung itu sudah mulai dilakukan sejak Minggu 22 Oktober 2023 kemarin sore.
“Jadi sejak kemarin sore sudah ditambah dan langsung diisi air oleh petugas. Sekarang sudah ada delapan,” bebernya.
Ia menambahkan, bahwa Delapan kubangan tersebut dibuat tersebar di beberapa titik.
Dua kubangan di sisi utara TPA Mandung, satu di sisi timur, dan lima lainnya di area selatan.
Pihaknya berharap pola penanggulangan kebakaran di TPA Mandung dengan membuat kubangan-kubangan air ini akan lebih optimal.
Sebab, titik atau bara api sudah terkendali sekitar 65 persen.
“Semoga optimal dan bisa mengatasi bara api atau titik api yang baru,” pungkasnya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.