TPA Suwung Kebakaran

Dewan Denpasar Sebut Kebakaran TPA Suwung Latihan Bagi Pemkot Denpasar Sebelum Tutup Permanen

kebakaran TPA Suwung ini bisa jadi semacam latihan bagi Pemkot Denpasar sebelum TPA ditutup permanen.

Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Situasi di TPA Suwung pada Jumat 13 Oktober 2023 - Dewan Denpasar Sebut Kebakaran TPA Suwung Latihan Bagi Pemkot Denpasar Sebelum Tutup Permanen 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kebakaran yang terjadi di TPA Suwung membuat Kota Denpasar kelabakan mengatasi sampah.

Di beberapa sudut kota pun terlihat onggokan sampah yang tak terangkut.

Namun di sisi lain, kebakaran TPA Suwung ini bisa jadi semacam latihan bagi Pemkot Denpasar sebelum TPA ditutup permanen.

Hal itu diungkapkan oleh anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya pada Sabtu 28 Oktober 2023 petang.

Baca juga: Sampah di Denpasar Rusak Wajah Kota, Wawali: Cek Kemungkinan Pembuangan Sampah ke TPA Suwung

"Kebakaran TPA Suwung menurut saya justru menjadi langkah penting Pemkot Denpasar mendapatkan jalan keluar yang efektif. Jadi saat nanti betulan ditutup permanen tidak kelabakan. Kalau misalnya kondisi sementara ini tidak bisa diatasi, apalagi nanti kalau memang benar-benar mau ditutup total?" papar kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ini.

Menurutnya, saat ini waktunya bagi Pemkot Denpasar untuk berpikir keras dalam merancang cetak biru penanganan sampah yang sistematis.

Termasuk juga menyelesaikan di sumbernya kemudian membuat aturan hukum yang lebih rinci dalam pelaksanaannya.

Dengan langkah yang dilakukan saat ini, seperti pemilahan berbasis sumber, masih belum dilaksanakan dengan konsisten sehingga hasil yang diharapkan belum signifikan.

"Saya paham kalau kadang-kadang pemerintah tidak tega dan kasihan dengan warga, tapi, mau tidak mau aturan harus dibuat ketat. Kemudian, pelaksanaannya harus dengan konsisten dan tegas karena kalau tidak begitu masalah ini tidak selesai," imbuhnya.

Di sisi lain, ia menambahkan jika masalah sampah bukan tanggung jawab pemerintah semata.

Namun seluruh warga Denpasar punya andil dalam penyelesaian masalah sampah dengan mengurangi volume sampah di tingkat rumah tangga.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti menjadikannya sebagai kompos, lalu menjadikan eco enzim, hingga memilah plastik, botol, dan kertas untuk dapat dijual kembali sebagai barang bekas.

Ia mengatakan, kreativitas semacam itu harus dibiasakan warga dalam kehidupan sehari-hari.

"Karena sehebat apa pun teknologi penanganan sampah yang ada, tanpa dibarengi niat baik dan kesadaran semua pihak, masalah sampah tidak akan selesai," katanya. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved