Berita Bali
Sampah di Denpasar Rusak Wajah Kota, Siswa Lomba Melukis Tong Sampah di Jimbaran
Sampah kini menjadi masalah serius di Kota Denpasar akibat dampak kebakaran TPA Suwung.
"Agar tidak terulang, sudah saatnya pemerintah menggencarkan lagi sosialisasi pemilahan sampah berbasis sumber. Agar sampah yang keluar sudah terpilah," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah harus lebih ekstra keras melakukan sosialisasi karena, ia menilai, tingkat kesadaran masyarakat masih rendah. "Mereka cenderung menitikberatkan ke pemerintah. Karena merasa bayar, maka mereka tidak akan peduli. Maka harus diberikan pemahaman lebih, termasuk juga dari sekolah-sekolah dan instansi pendidikan lain," katanya. (sup)

DPRD: Latihan Sebelum Tutup Permanen
KEBAKARAN yang terjadi di TPA Suwung membuat Kota Denpasar kelabakan mengatasi sampah. Di beberapa sudut kota pun terlihat onggokan sampah yang tak terangkut. Namun di sisi lain, kebakaran TPA Suwung ini bisa jadi semacam latihan bagi Pemkot Denpasar sebelum TPA ditutup permanen. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya, Sabtu (28/10).
"Kebakaran TPA Suwung menurut saya justru menjadi langkah penting Pemkot Denpasar mendapatkan jalan keluar yang efektif. Jadi saat nanti betulan ditutup permanen tidak kelabakan. Kalau misalnya kondisi sementara ini tidak bisa diatasi, apalagi nanti kalau memang benar-benar mau ditutup total?" papar kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ini.
Menurutnya, saat ini waktunya bagi Pemkot Denpasar untuk berpikir keras dalam merancang cetak biru penanganan sampah yang sistematis. Termasuk juga menyelesaikan di sumbernya, kemudian membuat aturan hukum yang lebih rinci dalam pelaksanaannya. Dengan langkah yang dilakukan saat ini, seperti pemilahan berbasis sumber, masih belum dilaksanakan dengan konsisten sehingga hasil yang diharapkan belum signifikan.
"Saya paham kalau kadang-kadang pemerintah tidak tega dan kasihan dengan warga, tapi, mau tidak mau aturan harus dibuat ketat. Kemudian, pelaksanaannya harus dengan konsisten dan tegas karena kalau tidak begitu masalah ini tidak selesai," imbuhnya.
Di sisi lain, ia mengatakan, masalah sampah bukanlah tanggungjawab pemerintah semata.
Namun seluruh warga Denpasar punya andil dalam penyelesaian masalah sampah dengan mengurangi volume sampah di tingkat rumah tangga.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya menjadikannya sebagai kompos, lalu menjadikan eco enzim, hingga memilah plastik, botol, dan kertas untuk dapat dijual kembali sebagai barang bekas.
Ia mengatakan, kreativitas semacam itu harus dibiasakan warga dalam kehidupan sehari-hari. "Karena sehebat apa pun teknologi penanganan sampah yang ada, tanpa dibarengi niat baik dan kesadaran semua pihak, masalah sampah tidak akan selesai," katanya. (sup)
Isu Sampah di Peringatan Sumpah Pemuda
The Genius Future Summit 2025 Bakal Hadirkan Puluhan Tokoh Global Kelas Dunia di Bali |
![]() |
---|
Resmikan Fasilitas Kejati Bali, Jaksa Agung ST Burhanudin Puji Keberadaan Bale Kerta Adhyaksa |
![]() |
---|
Kejati Bali Tepis Tudingan Hanya Tangani 3 Perkara Tipikor, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Temukan Pabrik Milik WNA di Tahura Mangrove, Satpol PP Bali Tindak Tegas Tutup Sementara |
![]() |
---|
Usai Disidak Dewan, Satpol PP Bali Tutup Sementara Pabrik Material Milik WNA Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.