Berita Jembrana
Mandi Sekali Sehari di Musim Kemarau Panjang, Andalkan Distribusi Air Bersih Pemerintah
Mandi Sekali Sehari di Musim Kemarau Panjang, Andalkan Distribusi Air Bersih Pemerintah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
"Sumber air di hutan yang menurun debitnya sehingga kami terdampak," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti memasak dan minum, kata dia, terpaksa menunggu bantuan suplai air bersih dari pemerintah baik kepolisian dan damkar serta BPBD Jembrana.
Sementara untuk mencuci dan mandi, warga setempat memang ke sungai.
Memang jaraknya cukup jauh dari pemukiman, beberapa ratus meter.
"Setiap musim kemarau tiba, kita selalu kesulitan air bersih. Debit airnya menurun. Termasuk juga di sungai juga sekarang sudah mulai menurun," ungkapnya.
Bahkan, agar tidak setiap hari ke sungai, Nyoman Merta rela merogoh kocek untuk membeli terpal guna membuat bak penampungan sementara.
Hal itu agar nantinya ia memiliki pasokan air bersih ketika suplai air bersih terlambat.
"Semoga ini (krisis) tidak terjadi begitu lama," harapnya.
Terima Laporan Dua Titik Wilayah Baru Krisis Air Bersih
Terpisah, Sekretaris BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, hingga saat ini ada 18 titik wilayah di 8 Desa empat Kecamatan di Jembrana yang mengalaminya krisis air bersih dampak kemarau panjang. Bahkan, kondidi ini sudah terjadi sejak pertengahan Agustus 2023 lalu.
"Secara umum yang parah itu di Kelurahan Penden dan Sekar Kejula Yeh Embang. Sampai saat inu ada 18 titik wilayah di 8 Desa empat Kecamatan," kata Agus Artana, Selasa 31 Oktober 2023.
Dia melanjutkan, selain titik wilayah yang sudah masuk dalam catatan, ia juga menerima laporan dua Banjar lagi di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya. Adalah Banjar Sari Kuning dan Banjar Sombang.
"Ada laporan baru juga hari ini, dua banjar di Desa Tukadaya. Akan kami assessment dan bantu distribusi air," jelasnya.
Dia berharap, kondisi ini tidak berlarut-larut nantinya. Sesuai prediksi BMKG, musim hujan mulai terjadi pada bulan November ini sehingga kondisi kekeringan ini berangsur normal.
"Semoga saja hujan turun sesuai prakitaan BMKG di November ini," harapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.