TPA Suwung Kebakaran
Asap di TPA Suwung Denpasar Masih Mengepul, Para Pemulung Mulai Mengais Rezeki
Di tengah kepulan asap yang mulai menipis di TPA Suwung, terlihat beberapa pemulung menggendong wadah yang biasa digunakan untuk memulung.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kebakaran di TPA Suwung Denpasar masih terjadi hingga Rabu 1 November 2023 pagi.
Pantauan di lapangan, di titik barat, petugas masih bahu membahu melakukan pemadaman api.
Dalam proses pemadaman juga di bantu alat berat berupa ekskavator untuk membolak-balikkan sampah.
Para petugas terlihat berbaris sambil memikul selang pemadam di antara kepulan asap.
Baca juga: Bantu Permasalahan Sampah, Bank Indonesia Serahkan PSBI Berupa 2 Dump Truck di Denpasar
Selain itu, tampak beberapa pemulung juga sudah mulai beraktivitas.
Di tengah kepulan asap yang mulai menipis, terlihat beberapa pemulung menggendong wadah yang biasa digunakan untuk memulung.
Beberapa terlihat berada di dekat petugas yang tengah memadamkan api untuk memungut sampah yang bisa dijual.
Beberapa juga terlihat di titik lain tengah memilah hasil yang didapat dari memulung.
Sementara itu, mulai Selasa 30 Oktober 2023, pukul 19.00 Wita, sampah dari Kota Denpasar sudah bisa dibuang ke TPA Suwung.
Namun pembuangan sampah tersebut masih dibatasi 50 hingga 100 truk.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat diwawancarai.
“Jam 7 malam, sudah bisa membuang sampah ke TPA Suwung. Saat ini sedang proses penataan dan diurug agar lebih mudah,” katanya.
Ada dua titik yang akan digunakan untuk membuang sampah yakni sisi utara dan sisi timur.
Di mana luasan TPA yang bisa digunakan untuk membuang sampah ini seluas dua hektar.
Pembuangan sampah ini dilakukan sambil menunggu pendinginan dan kebakaran di sisi barat dan sisi selatan yang masih berasap.
Terkait dengan kebakaran, Arya Wibawa mengatakan saat ini masih 10 persen dari luas TPA Suwung.
“Titik apinya masih 10 persen dari 32 hektar TPA Suwung. Seminggu ke depan pendinginan, dan mudah-mudahan selesai,” katanya.
Sementara itu, akibat kebakaran TPA Suwung ini, banyak tanah kosong dan lahan terbengkalai di Denpasar yang berubah menjadi TPS dadakan.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Denpasar, Nyoman Sudarsana.
Sudarsana mengakui jika pihaknya banyak mendapat keluhan pembuangan sampah sembarangan.
"Hampir semua lahan-lahan yang tidak dimanfaatkan digunakan membuang sampah. Istilahnya TPS dadakan," kata Sudarsana.
Selain itu, banyak juga keluhan masyarakat terkait kesulitan membuang sampah.
Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perumahan.
"Kalau masyarakat yang tinggal di wilayah desa dan memiliki teba atau tegalan masih bisa, yang di perumahan utamanya banyak yang mengeluh ke kami karena mereka tak bisa lama-lama menyimpan sampahnya," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga memergoki beberapa warga yang membuang sampah sembarangan.
Akan tetapi, mereka hanya ditegur dan diberikan pemahaman terkait dengan kondisi saat ini akibat dampak kebakaran TPA Suwung.
"Selama kondisi darurat ini kami tak memberikan sanksi, hanya beri pemahaman saja," katanya.
Selain itu, Sudarsana mengaku jika petugas Satpol PP kini masih menjaga beberapa TPS maupun depo di Denpasar.
Depo tersebut meliputi Pulau Seram, Yang Batu, Lumintang.
Kemudian TPS Jalan Gunung Agung, TPS Monang-maning, Perumnas, Jalan Pulau Kawe. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.