Pilpres 2024
Ganjar Sebut Bali Lumbung Suara dalam Pilpres 2024, Koster: Minimum 95 Persen, Sing Dadi Tawah!
Koster membeberkan, ada kabupaten yang diprediksi dapat meraup kemenangan hingga 98 persen.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo telah memetakan daerah-daerah yang menjadi potensi suara dalam Pilpres 2024.
Tak hanya lumbung suara, ia juga memperhitungkan daerah yang perlu digarap.
Di hadapan Ganjar Pranowo, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengungkapkan target kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali.
Target itu, kata Koster adalah hal yang tak dapat ditawar-tawar lagi.
Baca juga: PDIP: Pilpres 2024 Berpeluang Tak Jurdil, Sebab Ada Anak Presiden Jokowi di Gelanggang
“Memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini di Bali dengan perolehan suara minimum 95 persen. Sing dadi tawah (tidak bisa ditawar),” kata Koster yang disambut tepuk tangan para kader di Kantor DPD PDIP Bali, Kamis 2 November 2023.
Koster jelaskan, target 95 persen itu merupakan nilai rata-rata Bali.
Koster membeberkan, ada kabupaten yang diprediksi dapat meraup kemenangan hingga 98 persen.
“Target kami 95 persen Mas, sudah di-sharing per kabupaten dan kota. Ada yang kebagian 98, 97, ada 90, ada juga 91,” jelasnya.
Kata Koster menegaskan, target tersebut harus tercapai demi melampaui capaian pemilu sebelumnya sebesar 92 persen yang diraih oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Jadi semua kebagian. Mudah-mudahan bisa kesampaian. Karena waktu Jokowi 2019 itu, 92 persen. Kita tidak boleh kalah dari itu,” pungkasnya
Sementara itu, Ganjar mengatakan, berdasarkan perhitungannya, suara pemilih Ganjar di Bali adalah suara yang bisa mensubsidi suara di daerah lainnya.
Subsidi tersebut guna menambal kekurangan suara di daerah-daerah lainnya.
“Maka kalau secara matematika kami hitung, nanti kalau kami lemah, siapa yang akan mensubsidi suara. Bali menjadi salah satu yang akan mensubsidi di tempat lain,” kata Ganjar Pranowo
Ia mengungkapkan, pemetaan dilakukan berdasarkan data, algoritma dengan mengerahkan digital analis.
“Kalau dengan peta data science yang ada, algoritmanya, digital analis sudah ada. Semua sekarang memetakan,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.