Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Buntut Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Ada 4 Nama Polisi yang Terseret, Berikut Daftarnya

Dalam upaya pengusutan kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, kabarnya ada beberapa nama polisi yang ikut te

Editor: Mei Yuniken
Tribunnewsbogor
Buntut Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Ada 4 Nama Polisi yang Terseret, Berikut Daftarnya 

TRIBUN-BALI.COMBuntut Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Ada 4 Nama Polisi yang Terseret, Berikut Daftarnya

Dalam upaya pengusutan kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, kabarnya ada beberapa nama polisi yang ikut terseret.

Total sebanyak empat nama anggota polisi diduga terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia.

Belum lama ini, pihak kepolisian Polda Jabar telah menggeledah rumah dan mengamankan barang bukti dari salah satu anggota polisi berpangkat perwira.

Namun, terkait keterlibatannya secara langsung ataupun hanya sebatas sebagai saksi, hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Polda Jabar.

Lantas, siapa saja daftar empat nama polisi yang disebutkan tersebut?

Melansir Tribunnewsbogor via TribunSumsel, berikut daftar nama empat anggota polisi yang diduga terlibat dalam Kasus Subang:

Baca juga: Danu Ungkap Kejamnya Yosep Habis Nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang

1). Ipda Irlansyah Saputra

Ipda Irlansyah Saputra merupakan Kanit Jatanras Polres Subang.

Namanya sempat disebut oleh anggota Bantuan Polisi (Banpol) Uci dalam wawancara di kanal Youtube Indra Zainal Chanel.

Usut punya usut, Ipda Irlansyah menjadi sosok kunci yang pertama kali masuk ke TKP pembunuhan ibu dan anak itu pada 18 Agustus 2021 lalu.

Ia disebut menyuruh Banpol lalu tersangka Danu untuk membersihkan TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.

Terkait alasan penyidik memeriksa sang perwira, Surawan mengurai penjelasan.

Rupanya pemeriksaan itu berkaitan dengan perintah sang polisi untuk membersihkan TKP padahal kasus pembunuhan masih diselidiki penyidik.

Ipda Irlansyah Saputra sendiri menjabat sebagai Kanit Jatanras di Polres Subang.

Ditelusuri TribunnewsBogor.com, rekam jejak Ipda Irlansyah Saputra dalam menangani kasus di Subang belakangan menuai sorotan.

Pasalnya Ipda Irlansyah Saputra kerap tampil saat mengungkap berbagai kasus di Subang.

Seperti yang terlihat di bulan Maret 2023, Ipda Irlansyah Saputra tampak mengungkap kasus pencurian di sebuah rumah.

Lalu di bulan September 2023, Ipda Irlansyah Saputra juga mengurai kasus pencurian motor yang terjadi di Subang, Jawa Barat.

Kala itu Ipda Irlansyah Saputra mengklaim pihaknya telah menangani 29 kasus pencurian kendaraan bermotor.

Selanjutnya pada Agustus, Ipda Irlansyah Saputra juga pernah ditugaskan oleh Kapolres untuk menangkap pelaku penggelapan di Jambi.

Sosok Ipda Irlansyah Saputra hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait keterlibatannya dalam kasus Subang.

Baca juga: Pra Rekonstruksi Kasus Subang: Warga Histeris Jasad Tuti Diseret, Terungkap Sosok Sopir Alphard

2). Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul

Salah satu anggota polisi bernama Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul ini merupakan keponakan tersangka Yosef Hidayah.

Ia merupakan anak dari Mulyana, adik kandung Yosef.

Arif diketahui bukan merupakan penyidik, melainkan humas di Polres Subang saat itu.

Namun ia turut ikut campur dalam kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Mulai dari melarang Yoris otopsi, hingga meminta uang ke anak korban, berujung diusir oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.

"Arif melarang (Yoris) ikut otopsi, katanya takut nggak kuat," kata Pengacara Yoris, Leni Anggraeni kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Bahkan Arif juga ikut datang ke TKP sehari pascakejadian.

Hal itu bahkan diceritakan oleh ayahnya, Mulyana.

Selain itu, Arif menurut Taufan, sempat ditegur oleh Kapolres.

Menurut Taufan, saat itu AKBP Sumarni memergoki Arif sedang berada di ruang penyidikan.

"Pernah waktu itu saya dengar cerita Arif di ruang penyidikan, tiba-tiba bu Kapolres lewat dipanggil 'heh kamu ngapain di ruang penyidikan'. Karena dia tau dia keluarga Pak Yosef," ungkap Taufan.

3). Bripka Ace Solihin

Oknum polisi ini, Bripka Ace Solihin saat itu menjabat sebagai Banit Reskrim Polsek Jalancagak.

Nama Ace ini juga disinggung oleh Leni Anggraeni.

Menurut Leni, Arif meminta uang pada Yoris untuk otopsi Tuti Suhartini.

Ia mengatakan, uang tersebut akan diberikan pada Ace.

"Rp 1 juta buat pak Ace, disuruh Arif," kata Leni Anggraeni kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2023).

Berdasarkan keterangan Arif, uang itu akan diberikan kepada petugas otopsi.

"Katanya Arif ke Yoris untuk otopsi," ungkap dia.

Tak hanya itu, Ace juga merupakan polisi yang pertama kali ditemui oleh Yosef.

"Dari situ (rumah Ida) saya ke polsek, ada anggota yang kenal yaitu pak Ace. 'Pak ace itu ada penculikan'. karena lihat ada bekas ban mobil naik turun di samping pintu masuk," kata Yosef saat diwawancara Aiman.

Baca juga: Kanit Jatanras Terlibat Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Direskrimum Ungkap Temuan Baru

4). Ipda Taryono

Ipda Taryono diketahui merupakan Kanit Bhabinkamtibmas Polres Subang.

Namanya sempat disinggung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ibrahim Tompo.

Ia menuturkan, berdasarkan keterangan beberapa orang yang ada di TKP sehari pascakejadian, mengarah ke seorang anggota polisi.

"Pada saat itu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas," kata Tompo dilansir dari Youtube TV One.

Rupanya nama Taryono ini pernah disinggung oleh Kuasa Hukum tersangka Ramdanu, Achmad Taufan.

Taufan mengatakan bahwa saat itu Ipda Taryono memerintahkan Yoris untuk memindahkan mobil Yaris.

Diketahui saat itu Achmad Taufan masih menjadi pengacara Danu.

"Diminta ambil mobil Yaris karena katanya saat itu tidak dikunci," kata Taufan di Youtube Misteri Mbah Suci, Selasa (16/11/2021).

Menurut Taufan, saat itu di TKP ada Mulyana adik Yosef, kemudian Arif keponakan Yosef yang merupakan anggota polisi di Polres Subang.

Serta ada pula seorang Kanit Polres Subang bernama Taryono.

"Mereka meminta mobil Yaris diamankan untuk dibawa karena tidak dikunci, Yoris juga diminta amankan paket," tandasnya.

Sementara penyidik yang lain tampak sibuk memeriksa depan rumah Ipda I.

Saat didekati awak media, salah seorang anggota polisi melarang untuk mendekat.

Sementara pihak kepolisian masih enggak mengurai keterkaitan Ipda I dengan kasus Subang, peran sang perwira pernah dibocorkan oleh Banpol bernama Uci.

Ya, Uci adalah Banpol yang memerintahkan Danu untuk membersihkan kamar mandi di TKP kasus Subang.

Kala itu Banpol Uci mengaku diperintah oleh Kanit Jatanras untuk datang ke TKP dan membersihkan kamar mandi.

"Pagi-pagi kan saya beres-beres Mako. Udah agak siang, tiba-tiba di sini banyak orang, saya diperintahkan bapak Jatanras disuruh nguras bak di TKP," ungkap Uci saat diwawancarai Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal.

Terkait aksinya yang masuk ke TKP, Uci membenarkan bahwa dirinya mengajak Danu.

"Saya melaksanakan pergi ke sana. Nyampe ke TKP, tiba-tiba ada Danu. Saya panggil 'Nu sini, minta tolong, saya mau nguras bak'. Kata Danu 'siap pak'. Saya bareng-bareng buka kunci langsung masuk ke ruangan dapur," akui Uci.

Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar melakukan olah TKP ulang, untuk mengungkap peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Olah TKP dilakukan setelah salah satu pelaku mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri ke Polda Jabar.

Saat ini, Polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus tersebut.

Kelimanya adalah suami korban Yosef, M. Ramdanu alias Danu keponakan korban, Mimin istri kedua Yosef serta Arighi dan Abi anak dari Mimin.

Meski sudah ada lima tersangka, polisi masih menggali motif para pelaku melakukan pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu pada 18 Agustus 2021.

Baca juga: Pra Rekonstruksi Kasus Subang Besok: 80 Adegan Bakal Diperagakan, Termasuk Pertemuan Danu dan Yosef

Awal Mula Pengakuan Danu

Sosok Muhammad Ramdanu alias Danu yang menjadi saksi kunci Kasus Subang dua tahun silam. Kabarnya, Danu juga akan diajukan untuk menjadi Justice Collaborator dalam kasus ini.
Sosok Muhammad Ramdanu alias Danu yang menjadi saksi kunci Kasus Subang dua tahun silam. Kabarnya, Danu juga akan diajukan untuk menjadi Justice Collaborator dalam kasus ini. (Kolase Youtube/TribunnewsBogor)

Sementara berdasarkan pengakuan Muhamad Ramdanu ke polisi, Yosef sendiri yang mengeksekusi nyawa anak perempuannya itu.

Sebelum melakukan aksi pembunuhan di Subang, menurut Danu, Yosef sempat curhat kepada dirinya.

Curhatan itu disampaikan oleh Yosef di warung pecel lele sebelum menuju ke TKP.

Menurut Danu, Yosef saat itu cerita soal masalah rumah tangganya dengan sang istri pertama, Tuti Suhartini.

Dalam pengakuan Yosef kepada Danu, ia kecewa dengan Tuti dan Amel.

Kekecewaan itu dikarenakan Yosef sudah tidak lagi memegan yayasan.

Danu mengaku, Yosef juga bercerita kalau dirinya sudah dijatah dalam hal uang oleh kedua korban.

Sehingga Yosef pun meminta bantuan Danu untuk memberi pelajaran pada istri dan anaknya itu.

"Danu tidak berpikiran bahwa pelajaran yang dimaksud adalah sejauh itu," kata Tim Kuasa Hukum Danu, Ahid Syaroni dilansir dari Youtube Heri Susanto, Sabtu (21/10/2023).

Sesampainya di TKP, Danu pun mengaku ikut menyaksikan Yosef mengeksekusi Amel.

Karena saat itu Ramdanu yang diminta menunggu di luar rumah mendengar teriakan Amalia Mustika Ratu.

Lantas Danu pun mengaku melihat Amel sedang dieksekusi oleh Yosef.

Aksi keji Yosef itu dibantu oleh dua anak Mimin, yakni Arigi dan Abi.

Setelah dibunuh, menurut Danu, kedua mayat sempat dibersihkan di kamar mandi.

Baru setelah itu jasad Tuti dan Amel dinaikkan ke mobil Alphard.

Bahkan Danu mengaku ikut mengangkat jasad Tuti.

Sementara untuk jasad Amel, kata Danu, digendong sendiri oleh Yosef.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Daftar 4 Polisi yang Terserat Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Ada Keponakan Tersangka Yosef,

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved