Pilpres 2024
PDIP Pertanyakan Sikap Netralitas Jokowi Jelang Pilpres 2024, Singgung Penurunan Baliho di Bali
PDIP semakin mempertanyakan sikap netralitas Jokowi jelang Pilpres 2024 usai kasus pencabutan baliho Ganjar Pranowo di Bali
"Yang pertama umur (usia Gibran yang masih muda)," ujar Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
"Yang kedua, (Gibran) baru dua tahun jadi wali kota. Yang logis saja lah," kata dia.
Ketika itu, wacana duet Prabowo dan Gibran mengemuka di media sosial karena dibahas oleh warganet.
Kemudian wacana Gibran menjadi kandidat cawapres tidak lagi menjadi isapan jempol belaka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai paman Gibran sekaligus ipar Jokowi, Anwar Usman, mengabulkan gugatan agar pengalaman sebagai kepala daerah bisa menjadi syarat maju pilpres kendati yang bersangkutan belum berumur 40 tahun.
Gibran kemudian resmi dideklarasikan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Prabowo-Gibran kemudian mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), 25 Oktober 2023.
Tiga hari sebelumnya, Jokowi yang sempat menilai Gibran maju cawapres adalah hal yang tidak logis, memberi restu kepada si sulung.
"Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi seusai acara Apel Hari Santri di Surabaya, Minggu (22/10/2023), dikutip dari Kompas.com. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Politisi PDIP Ragukan Netralitas Jokowi di Pilpres 2024: Ucapannya Tidak Bisa Dipegang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.