Berita Jembrana
Petugas Temukan Dua Sumur Dekat Septik Tank, Sampel Air Sumur Warga Bakal Diuji Laboratorium
Petugas Temukan Dua Sumur Dekat Septik Tank, Sampel Air Sumur Warga Bakal Diuji Laboratorium
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Tim dari Dinas Kesehatan Jembrana melakukan pengecekan ke rumah warga untuk mengetahui sumber bakteri e.coli yang terkandung dalam makanan penyebah keracunan massal di Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa 7 November 2023 kemarin.
Hasilnya, petugas menemukan lokasi sumur yang airnya digunakan untuk masak cukup dekat dengan septic tank.
Untuk memastikan, petugas akan mengambil sampel airnya untuk dicek laboratorium.
Menurut data yang berhasil diperoleh, enam sampel makanan yang dikirim ke Labkes Provinsi Bali telah keluar Selasa 7 November 2023 kemarin pagi.
Hasilnya, lima sampel makanan justru positif mengadung bakteri Eschereshia Coli.
Sementara satu sampel makanan dinyatakan negatif.
"Kemarin petugas lapangan kita sudah terjun ke lokasi untuk menelusuri sumber bakteri tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Rabu 8 November 2023.
Dia melanjutkan, petugas di lapangan menemukan ada dua sumur yang airnya digunakan untuk memasak makanan saat hajatan tersebut.
Satu sumur gali dan satu sumur bor.
Baca juga: Penyidik Masih Lengkapi Berkas Untuk P21 Kasus Dasaran Alit
Namun begitu, lokasi sumur tersebut berada di dalam rumah warga dan rumahnya masih tertutup.
Rencananya akan mendatangi rumah tersebut lagi untuk mengambil sampel airnya.
Pengambilan sampel dilakukan karena jarak antara sumur dengan septic tank hanya 7 meter saja.
Sementara standarnya atau seharusnya berjarak lebih dari 10 meter.
"Rencana ambil sampel air dari 2 sumur warga tersebut. Kemarin rumahnya tertutup. Jarak sumur cukup dekat dengan septik tank sehingga akan diuji lab dulu untun memastikan," tandasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayato Diputra mengatakan, telah menerima hasil laboratorium terhadap sampel makanan yang dikirim ke Labkes Provinsi Bali.
Dari hasil tersebut, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara untuk menentukan status pidananya.
"Tentunya kami koordinasi dengan Dinkes. Kemudian akan kami gelar perkara untuk menentukan ada atau tidak pidananya," tegasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.