Seputar Bali
Sebanyak 13.513 Nakes di Bali Akan Divaksin Hepatitis B, Utamakan Nakes yang Beresiko
Pemberian vaksinasi hepatitis b untuk tenaga kesehatan (nakes) dilakukan hari ini, Rabu 8 November 2023
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemberian vaksinasi hepatitis b untuk tenaga kesehatan (nakes) dilakukan hari ini, Rabu 8 November 2023 setelah giat pencanangan vaksinasi hepatitis B oleh Kementerian Kesehatan di seluruh Provinsi Bali.
Sementara untuk di Bali, Pemerintah Provinsi Bali melakukan kick off di RSUD Bali Mandara.
“Untuk (pemberian vaksin hepatitis B) total tenaga kesehatan yang berisiko dalam arti dia kontak langsung dengan pasien seperti kebidanan kemudian di ruang operasi, ICU, IGD itu totalnya 13.513 nakes di seluruh Bali,” jelas, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti MKes selaku Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi Dinkes Bali.
Sementara itu nakes yang akan mendapatkan vaksin hepatitis B adalah nakes yang memang berisiko langsung dan melakukan kontak dengan pasien hepatitis.
Baca juga: Wisata Kuliner Bali, Cantina Classe Hadirkan Kuliner Tradisional Italia
Selain itu juga nakes pada spesialis kandungan, bedah, IGD dan ruang perawatan.
Pemberian vaksinasi akan difokuskan pada nakes yang menjalani tugas di ruang-ruang tersebut.
“Kita fokusnya disitu dulu dengan jumlah sekian karena kita harus consent dengan nakes yang berisiko karena kalau tertular berakibat panjang untuk tenaga kesehatan,” imbuhnya.
Untuk pemberian vaksin hepatitis B akan dilakukan tiga kali, di mana pemberian vaksin pertama akan dilakukan pada hari ini lalu vaksinasi kedua akan dilakukan satu bulan kemudian dan vaksinasi ketiga akan diberikan tiga bulan setelah pemberian vaksinasi kedua.
Sementara itu mengenai tren penyakit hepatitis B khususnya di Bali dikatakan dr. Raka sebetulnya tidak ada peningkatan yang signifikan namun vaksinasi ini bertujuan untuk pencegahan terutama pada tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien.
Baca juga: Sidak Penduduk Non Permanen di Desa Dangin Puri Kauh Denpasar, 47 Orang Belum Lapor Diri
Tentunya vaksinasi hepatitis B ini berbeda dengan vaksinasi Covid-19. Jika vaksinasi Covid-19 hanya memerlukan screening penyakit seperti kormobid, berbeda dengan vaksinasi hepatitis B yang screeningnya harus melakukan pemeriksaan darah atau Serum.
Sehingga ketika hasil screening dari Nakes menyatakan bahwa nakes tersebut terinfeksi hepatitis maka nakes tersebut harus diobati terlebih dahulu.
Selain itu Nakes juga dilakukan pemeriksaan lagi apakah nakes tersebut telah memiliki antibodi, jika nakes telah memiliki antibodi maka tidak perlu dilakukan vaksinasi hepatitis B.
“Jadi kalau ada nakes kita tidak vaksin karena dia memiliki kekebalan jadi harus skrining dulu bertahap dulu oleh Kabupaten/Kota dilakukan pendataan kemudian skrining baru vaksinasi,” bebernya.
Sementara itu Dirut RSUD Bali Mandara, I Ketut Suarjaya mengatakan sebanyak 705 nakes yang bertugas di RSUD Bali Mandara akan di suntikan vaksin hepatitis B.
Baca juga: Bangkitkan Semangat Juara Kompas Gramedia Melalui Oetama Cup 2023
“Karena tahap pemberian vaksin hepatitis B dilakukan hampir tiga bulan maka target penyelesaian vaksinasi hepatitis B pada tenaga kesehatan di RSUD Bali Mandara selesai dalam waktu 4 bulan,” ucap, Suarjaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.