Human Interest Story
PROFIL Dian Aryswari, Buktikan MC Juga Profesi Bergengsi, Tidak Sombong Jadi Kunci Suksesnya
PROFIL : Dian Aryswari Buktikan MC Juga Profesi Bergengsi, Tidak Sombong Jadi Kunci Suksesnya, Dari Bali Go Internasional
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
"Pernah nggak proper, bete karena seperti orang salah kostum, panitia informasinya apa dikasihnya apa, tapi sebisa mungkin diatasi, karena saya setiap acara datang selalu lebih awal, jadi ada waktu asisten untuk ambil kostum pribadi," tuturnya.
Tampaknya profesi sebagai MC benar-benar passionnya, bahkan Dian juga sempat berprofesi menjadi dosen kontrak di Universitas Udayana dan Universitas Saraswati sekitar tahun 2014-2017 hingga bekerja di Angkasa Pura 1.
Namun jiwa sebagai Master of Ceremony tak bisa dibohongi, saat ini satu-satunya pekerjaan di luar MC yang masih dijalani adalah bekerja sebagai penyiar di televisi miliki pemerintah.
Sebelumnya ia juga mengawali karier sebagai penyiar radio di berbagai stasiun radio di Pulau Dewata.
Selama hampir 20 tahun, profesi tersebut ditekuni perempuan asal Denpasar ini yang dia dalami secara otodidak dan memperkaya pengalamannya dari jam terbang mengisi acara demi acara.
Tak hanya sebagai MC saja, Dian juga mengembangkan bakat public speaking dan keahlian Bahasa Inggrisnya dengan menjadi moderator, maupun penyiar televisi.
"Tantangan jadi MC itu adalah kita harus bisa men-deliver acara sesuai permintaan klien, membuat audiens kelihatan enjoy, tidak bosan, MC tidak sekedar ngomong tapi membuat penonton konsen dengan acara, happy tidak bosan," ujarnya.
"Sukanya saya pernah dapat tip besarnya berkali-kali lipat jauh lebih besar dari nilai job, lalu pernah ada bawakan event rahasia banget tidak boleh diupload, seru pokonya," sambungnya.
Ia pun berbagi tips untuk sukses menjadi MC profesional, selain melatih intonasi public speaking yang harus sesuai dengan tema acara yang dibawakan, juga tak kalah penting adalah event knowledge dan adaptif.
"Yang penting kuncinya menguasai acara, event knowledge, karena kadang ada perubahan di dalam acara, jadi bisa adaptasi cepat biar tidak kelihatan gugup, yang paling penting paham dan tahu acara itu seperti apa nextnya apa. Saya kebanyakan otodidak, pengalaman pernah ikut pelatihan informal sama senior tapi lebih ke otodidak belajar dari awal," tuturnya.
"Senangnya kalau lihat klien happy, repeat order, mendapat ucapan terima kasih," ujar alumni SD Negeri 2 dan SMP Negeri 5 Denpasar ini.
Menjadi MC, Dian juga merasa wajib menjaga penampilan, ia pun giat berolahraga di gym dan mengikuti pole dance, selain itu menjaga asupan makanan agar kalori tidak berlebihan dan tubuh memiliki sumber tenaga yang baik di tengah aktivitas super padat.
"Saya hobi olahraga, nge-gym, pole dance, penampilan memang penting, tapi yang penting adalah jaga kondisi biar tidak gampang lelah apalagi event pagi malam, ngefek banget, kalau tidak jaga pola makan pasti tumbang, memang di dunia entertainment paling susah di situ buat konsisten jaga makan di tengah gempuran kuliner-kuliner," pungkas Dian. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.