Seputar Bali
Jelang Musim Tanam, Dinas Pertanian Tabanan Sebut Stok Pupuk Subsidi Masih Aman
Peralihan musim sudah terjadi di Tabanan, oleh karena memasuki musim tanam, maka untuk kebutuhan pupuk akan menjadi salah satu hal penting.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Peralihan musim sudah terjadi di Tabanan. Prediksi peralihan yang akan terjadi pada pertengahan bulan, malah lebih cepat beberapa hari.
Dengan datangnya musim penghujan maka musim tanam pun akan dilakukan di Tabanan.
Oleh karena memasuki musim tanam, maka untuk kebutuhan pupuk akan menjadi salah satu hal penting.
Nah, di Tabanan untuk stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Tabanan masih aman jelang akhir tahun 2023.
Baca juga: UPDATE Kondisi TPA Suwung, Sekda Dewa Indra : TPA Itu Produk Lama
Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, stok masih aman yakni pupuk subsidi jenis Urea.
Dimana dari Januari hingga Oktober 2023 kebutuhan hanya sebesar 5.052.732 kg atau 52,34 persen dari total alokasi 9.653.844 kg.
Kemudian, realisasi pupuk subsidi jenis NPK untuk periode yang sama sebesar 4.436.757 kg atau 52,86 persen dari total alokasi sebesar 8.394.163 kg, dan untuk realisasi pupuk bersubsidi jenis NPK Formula Khusus sebesar 26.050 kg atau 7,36 persen dari total alokasi tahun sebesar 353.998 kg.
Sedangkan untuk wilayah yang paling besar menyerap ialah Kecamatan Penebel dengan realisasi mencapai 1.194.350 kg untuk jenis Urea, dan sebesar 940.600 jenis NPK di periode tersebut.
Baca juga: Pungli di Fast Track Imigrasi Buat Citra Buruk Pariwisata Bali, Sekda: Jangan Dijadikan Kesempatan
Soal harga, maka pupuk bersubsidi di kios pengecer resmi dibanderol sebesar Rp 2.250 per kg untuk Urea, Rp 2.300 per kg untuk NPK, dan Rp 3.300 per kg untuk jenis NPK Formula Khusus.
“Sejauh ini aman. Kalaupun November dan Desember ini petani full untuk tanam padi, mudah-mudahan juga bisa mengcover dengan pengamparah pupuk melalui RDKK di Januari,” ucap Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Ni Nyoman Ria Wati Kamis 16 November 2023.
Ia menjelaskan, musim tanam yang mundur di sejumlah sentra produksi, karena baru memasuki musim hujan.
Sehingga pupuk bersubsidi masih aman atau berada dalam kondisi mencukupi jelang akhir tahun ini.
Bahkan berpotensi sisa. Ketika masih ada sejumlah sentra produksi yang mungkin masih belum bisa menanam dampak dari kemarau panjang sebelumnya.
Baca juga: Wujud Nyata Akuakultur Berkelanjutan, STP Lakukan Penanaman 200 Bibit Terumbu Karang di Bali
“Ini masih banyak karena memang serapan atau realisasi pada awal hingga pertengahan tahun sedikit,”
“Musim kemarau juga yang membuat sejumlah petani di sentra produksi padi tadah hujan di Tabanan lebih memilih untuk tunda tanam guna menghindari resiko rugi,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.