PMI Meninggal di Amerika
Pemulangan Jenazah Kadek Roi Tunggu Hasil Autopsi, Hasil Keluar Delapan Minggu Pasca Pemeriksaan
Pemulangan jenazah Kadek Roi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tewas di Amerika belum dapat dilakukan dalam waktu dekat
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Pria kelahiran 23 Agustus 2003 itu bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di negara tersebut.
Pada Senin (6/11) keluarga kemudian mendapat kabar dari pihak kepolisian di Amerika, bahwa Roi telah meninggal dunia di kamar hotelnya.
Kabar ini sontak membuat keluarga terkejut. Pasalnya selama bekerja, Roi tidak pernah mengeluh sakit.
Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis. Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.
Pada 2023 Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.
Baca juga: Penjualan Benih Ikan Koi Tunggu Perda Retribusi, Wirawan: Baru Bisa Dijalankan Tahun 2024
Pasalnya orangtuanya hanyalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling.
"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta,”
“Uang sebanyak itu hasil dari ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo,”
“Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar,”
“Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.
Dimata keluarga, almarhum Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab. Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI.
Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan. Anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini itu meninggal dunia di usia 20 tahun. (rtu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.