Berita Bali
Stok Vaksin Anti Rabies Menipis di Bali, Anom: Sudah Tumbuhnya Kesadaran Masyarakat
bagi masyarakat yang digigit anjing diminta untuk melakukan pemantauan pada 3 hari sampai 7 hari
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Nyoman Gde Anom membenarkan jika stok vaksin anti rabies (VAR) sedang menipis di Bali.
Hal tersebut ia sampaikan saat dikonfirmasi, Sabtu 18 November 2023.
“Stok (VAR) memang sudah menipis karena sudah tumbuhnya kesadaran masyarakat kalau digigit anjing langsung minta di vaksin VAR,” jelas Anom.
Hingga kini pihaknya masih menanti pasokan VAR dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: 14 Ekor Anjing Positif Rabies di Denpasar, Cakupan Vaksin 86 Persen
Diperkirakan vaksin akan dikirim pada akhir bulan November di Bali.
Rencananya VAR yang akan datang ke Bali sebanyak 100 ribu dosis per vial.
“Kami sedang menunggu pasokan VAR dari Kemenkes, mudah-mudahan akhir bulan November ini sudah dikirim ke Bali,” imbuhnya.
Untuk saat ini bagi masyarakat yang digigit anjing diminta untuk melakukan pemantauan pada 3 hari sampai 7 hari.
“Untuk masyarakat yang digigit anjing, kita minta memantau dulu anjingnya 3-7 hari, kalau anjingnya mati, atau digigit anjing liar, silahkan minta VAR ke Dinkes Provinsi Bali,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.