Berita Denpasar
14 Ekor Anjing Positif Rabies di Denpasar, Cakupan Vaksin 86 Persen
Kasus anjing positif rabies di Kota Denpasar mengalami penambahan menjadi 14 ekor.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus anjing positif rabies di Kota Denpasar mengalami penambahan menjadi 14 ekor.
Terkini, kasus anjing positif rabies ditemukan di wilayah Banjar Tembau, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara pekan lalu.
Kasus tersebut ditemukan pada anak anjing.
Baca juga: Stok Vaksin Anti Rabies Di Bangli Menipis, Pemberian VAR Bakal Dilakukan Lebih Selektif
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Bramasta mengatakan, dengan adanya temuan kasus baru tersebut, menambah angka rabies di Kota Denpasar dari 13 ekor menjadi 14 ekor di tahun 2023 ini.
Dari data sebelumnya, Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Denpasar, rincian kasus anjing positif rabies yakni di Padangsambian Kelod ditemukan 3 kasus, Kelurahan Kesiman 1 kasus.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Bisa Tekan Kasus Rabies 2024, Jembrana Siapkan 20 Ribu Dosis untuk Tahun Depan
Kemudian Kelurahan Penatih 1 kasus, Kesiman Kertalangu 1 kasus, Sumerta Kaja 1 kasus, Pemecutan Kaja 1 kasus, Padangsambian Kaja 1 kasus, dan Pemecutan Kelod 2 kasus.
Kemudian ada temuan 2 kasus di Kelurahan Pemecutan, sehingga totalnya sebanyak 13 ekor.
Bayu Bramasta mengatakan, untuk kasus yang baru ini, dia mengaku bingung sebab yang teridentifikasi anak anjing.
Baca juga: Gede Dana Dorong Desa Adat Segera Bentuk Pararem Penanggulangan Rabies
Saat ditelusuri, pemilik anjing mengatakan dapat meminta dari tetangganya.
"Tetapi saat ditelusuri semua hewan di lingkungan itu malah negatif rabies. Ini yang kami bingung kok bisa hanya satu anak anjing saja," jelasnya.
Untuk saat ini, cakupan vaksinasi di Kota Denpasar sudah memasuki 86 persen.
Namun sampai saat ini masih saja ditemukan kasus rabies.
Baca juga: 80 Persen Anjing Di Bangli Telah Divaksin, Tapi Masih Ada Kasus Positif Rabies
"Kalau sebelumnya biasanya kasus di pinggiran kota kami masih bisa telusuri asalnya bisa saja dari luar kota. Tetapi ini di tengah kota," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.