Berita Bali

VIRAL Video Gadis Bali Menikah Didampingi Foto dan Keris, Nyoman Kenak Ungkap Secara Hindu

VIRAL Video Gadis Bali Menikah Didampingi Foto dan Keris, Nyoman Kenak Ungkap Secara Hindu

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Istimewa
Screenshoot video yang beredar di media sosial - Ramai di Medsos Pernikahan Didampingi Foto dan Keris, Ketua PHDI Bali Angkat Bicara 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan seorang gadis Bali nampak melakukan ritual pernikahan.

Namun, pengantin pria tak terlihat dalam ritual yang dilakukan secara adat Bali itu.

Namun pengantin pria digantikan foto dan sebilah keris.

Dalam caption video itu tertulis ritual pernikahan dengan budaya Bali itu dilakukan tanpa pengantin pria karena sedang berada diluar negeri.

Baca juga: Angker! Pengendara Sempat Lihat Sosok Mistis di Jalur Nongan, Ini Penjelasan Putu Eka

Terkait hal ini, Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Nyoman Kenak pun angkat bicara.

"Saya sendiri pernah menghadapi situasi tersebut, pengantin laki-laki bekerja di luar negeri. Sedangkan perempuan sedang hamil"

"Proses upacara tetap dijalankan, namun mempelai pria mengikuti secara online. Astungkara lancar," kata Kenak, Sabtu 18 November 2023. 

Baca juga: Nyawa Pasutri Terenggut di Jalanan Nongan Karangasem, Gede Dana Diamankan Sepulang dari RS

Upacara yang digelar untuk situasi ini adalah diawali mekala-kala. 

Upacara ini untuk menghilangkan kekotoran batin.

Sehingga tidak menimbulkan cemer atau kekotoran secara niskala di sebuah desa. 

Dengan cara ini, mempelai perempuan juga mendapat kepastian hukum adat dan hukum positif. 

Baca juga: Duka di Jalur Nongan Belum Selesai, Putu Ariawan Tewas Disapu Pikap di Jalan Singaraja-Gilimanuk

"Kita harus memberi perlindungan kepada perempuan. Jangan sampai lagi ada diskriminasi, seperti menikahkan perempuan dengan keris," ungkapnya.

Dalam situasi tertentu, kata Kenak, ada alternatif yang bisa ditempuh. 

Seperti melakukan upacara adat dan agama pada tahap paling sederhana. 

Pada intinya, perempuan, apalagi sedang mengandung, ini harus diselamatkan secara sosial.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved