Sopir Angkot Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Berikut Profil Prajogo Pangestu
Sopir Angkot Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Berikut Profil Prajogo Pangestu
TRIBUN-BALI.COM - Nama Prajogo Pangestu seketika jadi sorotan setelah berhasil tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia.
Prajogo Pangestu masuk di majalah Forbes Real Time Billionaires, pengusaha yang lahir di Kalimantan Barat itu menempati peringkat ke-27 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Prajogo Pangestu memiliki kekayaan bersih sebanyak 47,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp673,9 triliun.
Baca juga: Inilah Orang Paling Kaya di Indonesia, Kekayaan Rp675,8 Triliun, Pernah Jadi Sopir Angkot
Hal ini menjadikan Prajogo Pangestu sebagai orang terkaya di Indonesia, menggeser bos PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong.
Prajogo, yang sebelumnya berada di peringkat ke-79 daftar orang kaya di dunia, melesat naik ke urutan ke-27 setelah hartanya mengalami peningkatan sebanyak 16 juta dolar AS (Rp246,7 miliar).
Lantas, seperti apa profil Prajogo Pangestu?
Prajogo lahir di Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944.
Ia merupakan putra seorang pedagang karet.
Baca juga: PROFIL Gunawan Dwi Cahyo, Kini Resmi Nganggur Setelah Didepak Persik Kediri
Sebelum terjun ke dunia bisnis, Prajogo dulunya bekerja sebagai sopir angkot.
Prajogo, yang keluarganya hidup pas-pasan, hanya mampu menyelesaikan sekolah hingga tingkat menengah.
Dikutip dari Forbes, kariernya sebagai pengusaha bermula saat ia bergabung dengan perusahaan jual beli kayu, Djajanti Timber Group, milik orang Malaysia, pada akhir 1960-an.
Prajogo kemudian dipercaya menjadi general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur pada 1976.
Setahun berkarier, Prajogo memutuskan untuk keluar dan memulai bisnisnya dengan membeli CV Pacific Lumber Coy.
Perusahaan itu lantas diganti namanya menjadi Barito Pacific Timber.
Tetapi, Prajogo kembali mengubah nama Barito Pacific TImber menjadi Barito Pacific pada 1993, setelah melakukan diversifikasi ke lini bisnis lain.
Sejak saat itu, bisnis Prajogo merambah ke berbagai bidang.
Di tahun 2007, Prajogo mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia, Chandra Asri.
Empat tahun kemudian, ia menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia untuk menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Lalu, pada 2021, Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri.
Sebagian besar harta Prajogo berasal dari meroketnya nilai kepemilikan sahamnya di perusahaan produsen energi panas bumi, Barito Renewable Energy - yang juga milik Prajogo.
Saham perusahaan tersebut telah meningkat lima kali lipat sejak didaftarkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2023, dengan lonjakan 25 persen tercatat dalam satu hari pada pekan lalu.
Barito Renewable merupakan induk perusahaan Star Energy Geothermal Group, produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 886 megawatt.
Star Energy mengoperasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terletak di Jawa Barat.
Perusahaan ini juga memiliki izin untuk melakukan eksplorasi di beberapa bagian Maluku Utara dan Lampung.
Diketahui, Green Era, kantor keluarga Prajogo yang berbasis di Singapura, mengambil alih Star Energy, dengan mengakuisisi sepertiga saham BCPG Thailand senilai 440 juta dolar AS (Rp6,8 triliun), pada tahun lalu.
Sisa sahamnya sudah dipegang oleh Barito Pacific, perusahaan induk yang terdaftar dimana Prajogo memiliki saham mayoritas.
Prajogo juga baru-baru ini mendapatkan keuntungan dari investasinya pada batu bara.
Saham perusahaan pertambangan batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi, melonjak 30 kali lipat sejak IPO pada bulan Maret 2023.
Baru-baru ini, pihaknya juga mengakuisisi 100 persen Multi Tambangjaya Utama, tambang batu bara dari Indika Energy.
Prajogo diketahui sudah mempersiapkan generasi penerus untuk menggantikannya.
Anak sulungnya, Agus Salim, bekerja bersamanya sebagai presiden direktur Barito Pacific.
Putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di Singapura.
Sementara, putra bungsu Prajogo, Baritono, menjabat sebagai wakil presiden direktur komersial Chandra Asri.
Selama kariernya sebagai pengusaha, Prajogo pernah dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 silam.
Berikut riwayat karier Prajogo Pangestu, dikutip dari situs resmi Barito Pacific:
- Komisaris Utama PT Tri Polyta Indonesia Tbk (1999-2010);
- Anggota Dewan Komisaris PT Astra International Tbk (1993-1998);
- Presiden Direktur PT Chandra Asri (1990-1999);
- Direktur Djajanti Timber Group (1969-1976);
- Presiden Direktur Perseroan (1997-1993).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes, Hartanya Rp673,9 Triliun
Prajogo Pangestu
sopir angkot
orang terkaya di Indonesia
batu bara
Kalimantan Barat
Forbes
Low Tuck Kwong
Aktivitas Pertambangan Nikel Ancam Ekosistem Raja Ampat Papua, Menteri LH Hanif Angkat Bicara |
![]() |
---|
Kerjasama Dengan PLTU Celukan Bawang, Lapas Singaraja Manfaatkan FABA untuk Pembuatan Batako |
![]() |
---|
Pendapatan Turun, Puluhan Sopir Angkot Gianyar Aman Datangi Dishub |
![]() |
---|
Survei 300 Ribu Lebih Karyawan dari 50 Negara, Telkom Melesat ke Peringkat 262 Sebagai Kantor Idaman |
![]() |
---|
Sopir Angkot Siswa Gianyar Gelisah, Gaji Dibayarkan Selalu Tidak Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.