Berita Klungkung
Terapkan Kurikulum Merdeka , Kepsek Smadara Wakili Bali di Ajang Apresiasi GTK Nasional
Gagas "Bergema" Dalam Terapkan Kurikulum Merdeka , Kepsek Smadara Wakili Bali di Ajang Apresiasi GTK Nasional
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - SMA Negeri 2 Semarapura saat ini masih menjadi salah satu sekolah yang masih menerapkan 2 kurikulum sekaligus.
Hal ini membuat kepala sekolah membuat inovasi, dengan melibatkan seluruh warga sekolah baik guru, pegawai, dan siswa dalam menerapkan kurikulum merdeka yang baru diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023.
Inovasi ini mengantar Kepala Sekolah SMA N 2 Semarapura, Drs.I Wayan Janiarta terpilih menjadi wakil Bali untuk kategori Kepala Sekolah Inovatif dalam ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2023 tingkat nasional.
I Wayan Janiarta menjelaskan, dirinya sebagai seorang kepala sekolah wajib beinovasi dalam menjalankan roda satuan pendidikan.
Proses pemahaman guru dan siswa tentang penerapan kurikulum merdeka di sekolah, dikemas apik dalam sebuah karya tulis best practice berjudul Smadara “Bergema.”
Janiarta mengatakan, “bergema” merupakan akronim dari Bergerak Bersama, Maju Semua.
“Artinya, dalam menjalankan kurikulum merdeka, seluruh warga sekolah baik guru, pegawai, dan siswa harus terlibat semua dan bergerak bersama, untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Wayan Janiarta, Senin, 20 November 2023.
Sebagai Sekolah Penggerak pertama di Kabupaten Klungkung, Janiarta menyadari bahwa para guru wajib dilibatkan seluruhnya untuk memahami penerapan kurikulum merdeka secara nyata.
Berdasarkan pemikiran tersebut, lelaki yang pernah bertugas di Timor Timur (Timor Leste) ini mengambil kebijakan baru, yaitu mewajibkan seluruh guru untuk mengajar pada jenjang kelas X dan XI yang sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Baca juga: Bupati Tamba Pamerkan Hasil Pengolahan Hutan KPH ke Pj Gubernur Bali
“SMADARA masih menerapkan dua kurikulum, kurikulum merdeka untuk kelas X dan XI, serta K-13 untuk siswa kelas XII,” ungkapnya.
Gerakan SMADARA “BERGEMA” juga melibatkan pihak luar sekolah. Mulai dari kalangan akademisi dan pelaku praktisi, yang saling bahu membahu menjalankan kurikulum merdeka di SMADARA.
“Banyak pelaku UMKM yang kami undang ke sekolah untuk memberikan materi, dengan demikian para siswa dapat belajar nyata pada ahlinya,” jelas Janiarta.
Hasilnya, kebijakan SMADARA “BERGEMA” dinobatkan menjadi karya terbaik jenjang Kepala Sekolah SMA se-Bali dalam ajang Apresiasi GTK 2023, dan berhak melaju ketingkat nasional.
Janiarta berhak melaju ke tingkat nasional, setelah melalui seleksi ketat dan menyisihkan puluhan pesaing para kepala SMA se-Bali.
“Ada beberapa tahap seleksi, mulai dari administrasi, seleksi naskah karya praktik baik (best practice), seleksi video karya inovasi, presentasi, dan wawancara,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.