Kecelakaan di Klungkung

KISAH PILU Dewa Ngakan, Niat Cari Kerja Malah Berujung Petaka, Kecelakaan di Klungkung & Operasi!

Siapa sangka, dari arah timur sepeda motor Kawasaki Ninja, yang Gede Agus Candra Yana kendarai sangat kencang dan langsung menabraknya. 

ISTIMEWA
KORBAN - Niat mencari rezeki berujung petaka bagi Dewa Ngakan Ketut Kicen (50), pedagang kecil asal Desa Bungbungan, Klungkung yang menjadi korban kecelakaan di jembatan merah Klungkung, Minggu (7/9/2025) lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Kisah pilu dialami Dewa Ngakan Ketut Kicen, pedagang kecil berusia 50 tahun asal Desa Bungbungan, Klungkung, Bali. 

Ia mengalami kecelakaan tragis, saat hendak menyeberang jalan di kawasan jembatan merah, Pusat Kebudayaan Bali (PKB), Klungkung, Bali. 

Tragedi kecelakaan itu terjadi pada Minggu, 7 September 2025 petang. Kala itu, Pak Kicen sapaannya hendak menyeberang dan buang air kecil. 

Siapa sangka, dari arah timur sepeda motor Kawasaki Ninja, yang Gede Agus Candra Yana kendarai sangat kencang dan langsung menabraknya. 

Baca juga: MAUT By Pass Ngurah Rai, Seorang Perempuan Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Motor Saat Menyeberang!

Baca juga: TEWAS Pasca Terlindas Truk Fuso, Widiani Tewas di TKP, Kecelakaan Ruas Jalan Singaraja - Seririt!

Tubuh Pak Kicen terpental ke aspal dan mengalami benturan keras di kepala. Ia langsung dilarikan ke RSUD Klungkung dalam kondisi tidak sadarkan diri. 

“Pasien mengalami cedera kepala berat dan harus menjalani dua kali operasi karena terjadi penggumpalan darah di otak,” ungkap Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa, Minggu (2/11/2025).

Setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU, kini kondisi Pak Kicen mulai berangsur pulih dan sudah menjalani rawat jalan.

Meski demikian, beban keluarga kian berat karena biaya operasi dan perawatan mencapai sekitar Rp160 juta.

Menurut pihak rumah sakit, biaya tersebut tidak bisa diklaim melalui BPJS Kesehatan maupun Jasa Raharja, sebab lokasi kejadian tidak termasuk jalur umum. 

Sehingga seluruh biaya ditanggung secara mandiri oleh pihak keluarga. Karena hidup serba keterbatasan, keluarga dan rumah sakit pun, akhirnya mengumpulkan donasi bekerjasama dengan Kitabisa.com.

Pihak RSUD Klungkung memastikan bahwa donasi, hanya akan disalurkan kepada pasien yang terverifikasi dan membutuhkan bantuan medis mendesak.

Di mata warga sekitar, Pak Kicen dikenal sebagai sosok sederhana dan pekerja keras. Hampir setiap hari ia berjualan hingga petang demi menghidupi keluarga. 

RSUD Klungkung juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan simpati dan bantuan untuk meringankan beban keluarga korban.

 “Kami memastikan setiap donasi akan disalurkan secara tepat dan sesuai kebutuhan medis pasien,” tutur Widiyasa. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved